Posted in fanfiksi terjemahan, sequel, series, yongshin101

[FF Terjemahan] Forever And Always (Part 8)


Forever And Always

Part 8

AhfKEZ9GpjuFF5cfrPcbd-yM7DhstEeSe6rwQxeklupS

Penulis : Yongshin101

Karakter : Jung Yonghwa, Park Shin Hye

Cerita Asli : Forever And Always

Penerjemah : Zahra

Cover FF : Lisna

Editor : Riefa

—oOo—

Catatan :

Kata yang tercetak miring dalam bahasa Korea dan Inggris yang memang sengaja tidak diterjemahkan.

Kata yang tercetak miring tebal adalah Yonghwa POV atau Shin Hye POV

.

—oOo—

.

Here Comes The Trouble

.

 

Hari ini adalah hari pernikahan kakak Yonghwa, ada begitu banyak tamu menghadiri acara tersebut. Jam 8 malam, tepat setelah jam kerja. Yonghwa masuk ke ruangan itu, tersenyum menggoda ketika ia melihat kakaknya berkeringat karena gugup. Yonghwa tertawa kecil saat ia berjalan ke arah Ji Hoon dan menyentuh bahu Ji Hoon.

Yonghwa: Hyung, kenapa berkeringat begitu banyak? Hyung akan merusak riasan!

Ji Hoon: Mwo? Aish, jinja. Yah, pergilah!

Yonghwa: Aku pengiring pengantinmu hyung. Menurut hyung seharusnya aku berada di mana?

Ji Hoon: Ah, benar! Aku lupa kalau kamu pengiring pengantinku. Yonghwa-yah, di mana Omma dan appa?

Yonghwa: Mereka semua ada di luar aula, menyalami para tamu dan teman-teman lama mereka. Geog Jeongmal hyung, semuanya akan baik-baik saja! Percayalah padaku.

Ji Hoon: Aku tidak tahu. Ini benar-benar baru bagiku. Aku merasa sangat gugup sekarang.

Yonghwa: Tentu saja ini adalah pengalaman baru bagi Hyung. Karena Hyung memang belum pernah menikah sebelumnya.

Yonghwa tertawa kecil saat merebahkan dirinya di sofa dan menatap ponselnya. Yonghwa melihat emailnya, mencari sesuatu yang penting yang perlu ia periksa hari ini, tiba-tiba Ji Hoon datang dan mengambil ponsel itu dari tangan Yonghwa.

Yonghwa: Ah, Hyung! Wae gurae?

Ji Hoon: Untuk hari ini kumohon… jangan melihat ponselmu?

Yonghwa: Aku sedang menunggu panggilan penting Hyung!

Ji Hoon: Berkaitan dengan pekerjaan?

Yonghwa menelan ludah.

Yonghwa: Oh, yaaa itu mungkin saja! Sekarang, kembalikan ponselku Hyung.

Ji Hoon: Aku tidak akan mengembalikannya kecuali kamu berjanji kalau kamu tidak akan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan malam ini!

Yonghwa: Arasso!

Ji Hoon: Janji?

Yonghwa: Deh, hyung!  Aku berjanji!

Ji Hoon tersenyum bangga. Dia menyerahkan kembali ponsel itu pada Yonghwa dan meminta adik tercintanya itu untuk pergi melihat calon istrinya. Ia pasti sangat gugup, Ji Hoon berkata dalam hati lalu mendorong Yonghwa untuk keluar dari ruangan. Karena Yonghwa adalah pengiring pengantin pria, maka Yonghwa hanya mendengarkan apa saja yang Ji Hoon inginkan. Yonghwa hanya melakukannya pada malam ini karena tidak pernah sekali pun ia akan mendengarkan keinginan Ji Hoon di sepanjang hidupnya.

*****

Ketika Shin Hye masuk ke aula, ia terpesona dengan besarnya gedung pernikahan itu. Ada begitu banyak bunga dan lampu di mana-mana. Itu persis seperti pernikahan yang ia impikan jika suatu saat ia menikah. Shin Hye tidak pernah merasa begitu kecil sebelumnya, tapi melihat betapa mewahnya pakaian yang dikenakan oleh semua tamu malam itu, Shin Hye merasa seperti ia datang ke mari hanya untuk mencuci piring. Dengan gaun putih sederhana yang ia pinjam dari Min Young, ia berjalan memasuki ruangan berdampingan dengan profesornya dari SNU. Salah satu teman dari profesor Shin Hye yang menikah malam ini, dan profesornya mengajak Shin Hye untuk pergi bersamanya karena ia tidak memiliki teman untuk menghadiri pernikahan ini. Mulanya Shin Hye ragu untuk mengiyakan ajakan profesornya karena Shin Hye masih menjadi mahasiswa di SNU dan ia tidak ingin ada gosip tersebar di kampus, tetapi karena profesornya bersikeras, ia tidak bisa menolak dan langsung saja mengiyakan ajakan tersebut.

Shin Hye: Prof, apakah teman Anda seorang Chaebol? Gedung ini begitu besar!

Jong Suk: Ah, deh. Ia adalah putra dari salah satu pengusaha terkaya di Korea Selatan. Kamu pasti terkejut dan bertanya-tanya bagaimana aku bisa mengenalnya kan?

Shin Hye mengangguk sambil melihat ke arah panggung utama dan duduk di samping profesornya. Ia menunggu Jong Suk menyapa seluruh tamu yang satu meja dengan mereka dan ia hanya tersenyum ketika mereka bertanya. Shin Hye merasa tersipu ketika mereka bertanya pada  Jong Suk apakah ia istrinya. Shin Hye menatap Jong Suk yang hanya tersenyum pada tamu dan perlahan-lahan Shin Hye mendesah kecil.

Jong Suk berbalik ke arah Shin Hye ketika melihat cahaya redup.

Jong Suk: Apa yang tadi kamu katakan Shin Hye?

Shin Hye: Aniyo, Prof. Pernikahannya akan  dimulai sekarang.

Shin Hye tersenyum dan dengan cepat berbalik menatap ke arah panggung utama. Pintu terbuka,  pengantin pria dan pengiring pengantinnya berjalan menyusuri lorong. Shin Hye terkesiap saat melihat siapa yang berdiri di sana, membuat Jong Suk penasaran.

Jong Suk: Wae gurae?

Shin Hye: Itu adalah-

Jong Suk: Waeyo Shin Hye? Apakah kamu mengenal temanku?

Shin Hye: Aniyo, tapi yang menjadi pengiring pengantin pria-

Shin Hye menatap pengiring pengantin pria itu lagi, seseorang yang sekarang tersenyum kepada semua tamu sambil ia berdiri di samping pengantin pria. Ia berjalan mendekati pengantin pria dan membisikkan sesuatu di telinga pengantin pria, dan kembali ke kerumunan dengan terus tersenyum.

Shin Hye: Itu Yonghwa ssi.

***

Yonghwa berdiri di samping kakaknya, matanya tertuju ke pintu depan di mana kakak iparnya berdiri, mengenakan gaun pengantin putih yang indah dan kini berjalan menuju Ji Hoo dan Yonghwa. Yonghwa tertawa saat melihat Ji Hoon berusaha tersenyum dengan canggung dan akhirnya menjadi malu pada dirinya sendiri karena ia terlalu gugup. Yonghwa belum pernah melihat kakaknya begitu gugup, malam ini menandai pertama kalinya dalam sejarah, karena sangat jelas terlihat Ji Hoon sangat gugup sekarang.

Yonghwa berbisik lagi pada Ji Hoon.

Yonghwa: Hyung, kenapa begitu gugup? Hyung akan menikah malam ini!

Ji Hoon: Itu sebabnya aku sangat gugup, dan diamlah kamu adik yang gila. Aku sangat gugup!

Yonghwa: Hyung, santai. Jangan menunjukkan kepada orang-orang kalau Hyung gugup. Mereka akan menertawakanmu.

Ji Hoon: Arasso. Aku akan mencoba untuk santai.

Yonghwa perlahan mengangguk dan menoleh kembali pada kakak iparnya yang kini sudah berjalan setengah jalan dengan ayahnya di sampingnya. Kakak iparnya tersenyum padanya dan ia tersenyum kembali padanya. Kakak iparnya tampak benar-benar cantik malam itu dan Yonghwa berharap Shin Hye juga akan terlihat sangat cantik jika mereka menikah. Ia kembali sadar ketika ia menyadari kalau ia lagi-lagi menyebutkan tentang Shin Hye dengan gaun pengantin yang indah di pernikahan mereka. Ada apa denganmu Yonghwa? Apa yang sedang kamu pikirkan? Yonghwa tidak sadar menggeleng dan memandang ke arah para tamu lagi, ia sangat terkejut melihat seseorang yang tidak pernah ia bayangkan akan berada di sana.

Yonghwa: Mwo?

Ji Hoon menoleh menatap adiknya dan mengangkat alisnya.

Ji Hoon: Ada apa?

Yonghwa: Hyung, itu-

Ji Hoon: Itu – apa?

Ji Hoon tidak sabar menunggu jawaban Yonghwa, ia hendak memukul pelan kepala Yonghwa agar tidak membuatnya menunggu jawaban, tetapi ia segera menatap lagi calon istrinya yang sekarang berdiri tepat di depannya. Ji Hoon memuji kecantikannya dan membungkuk pada ayah mertuanya dan mengambil tangan calon mempelai wanita-nya. Ji Hoon bergumam ke arah Yonghwa yang masih terpaku melihat ke arah para tamu.

Ji Hoon: Sadarlah Yonghwa. Sadarlah Yonghwa.

Yonghwa masih melihat ke arah para tamu, terutama menatap ke arah Shin Hye.

Ji Hoon: Hyung-mu ini akan menikah di sini Yonghwa-yah. Sadarkan dirimu. Yah, Jung Yonghwa!

Ji Hoon bicara pada Yonghwa lagi dan Yonghwa segera kembali tersadar. Yonghwa bergegas ke samping kakaknya dan meminta maaf dengan canggung. Ji Hoon tersenyum dengan terpaksa sebelum memelototi adiknya dan bergumam.

Ji Hoon: Akhirnya kamu tersadar kembali. Sekarang, mari kita fokus pada pernikahan neh?

Yonghwa tertawa saat ia berbalik ke arah pendeta dan pernikahan dimulai dengan lancar. Mereka mendengarkan khotbah pendeta sebelum saling mengucap sumpah dan memakai cincin. Yonghwa tersenyum ketika Ji Hoon dan istrinya yang sekarang telah resmi dinikahi saling berciuman di depan semua tamu. Mereka berjalan menyusuri jalan masuk dan menuju ke meja mereka untuk makan dan pesta meriah sekarang dimulai.

Yonghwa berjalan menyusuri jalan masuk dan hendak berjalan ke arah Shin Hye yang kini berbicara dengan orang asing ketika tiba-tiba ia merasa seseorang meraih lengannya. Yonghwa berbalik ke belakang dan ia menjadi kesal melihat Seohyun dengan senyum manisnya yang memikat, memintanya untuk duduk bersamanya karena ia ingin memperkenalkan Yonghwa kepada teman-temannya.

Yonghwa: Ya, pasti. Aku akan pergi ke mejamu Seohyun ssi. Sekarang, aku harus melakukan sesuatu yang sangat penting, jadi tolong lepaskan tanganku.

Seohyun: Ah, Shiro! Aku berjanji pada temanku bahwa aku akan memperkenalkan tunanganku kepada mereka.

Yonghwa: Aku bukan tunangamu Seohyun ssi.

Seohyun: Yonghwa ssi, jangan mempermalukanku di depan teman-temanku. Kamu bisa melakukan apapun yang ingin kamu lakukan, tetapi untuk saat ini kamu harus datang bersamaku ke mejaku. Ah, Palli!

Seohyun menarik tangan Yonghwa dan berjalan menuju teman-temannya. Ia tersenyum ketika mereka melambaikan tangan mereka ke arahnya dan dengan cepat ia melingkarkan lengannya dengan Yonghwa sebelum menariknya dekat dengannya, berakting seolah-olah mereka berdua benar-benar dekat satu sama lain. Yonghwa menghela napas berat sebelum menoleh ke arah Shin Hye yang kini sedang sibuk makan sambil tersenyum ke arah pria yang duduk di sampingnya. Siapa sih orang itu? Dia bertanya pada dirinya sendiri dan berpaling ke arah teman-teman Seohyun ketika mereka mencapai meja.

Seohyun: Ah, kalian! Ini adalah tunanganku Jung Yonghwa ssi. Ia adalah direktur senior dari Jung Empire. Apakah kalian tahu itu?

Teman: Ah, cheongmallyo Yonghwa ssi?

Yonghwa tersenyum canggung sebelum mencuri pandang lagi ke arah Shin Hye. Shin Hye tertawa dan tersenyum seperti anak kecil dan itu membuatnya secara otomatis juga tersenyum. Yonghwa menyukainya ketika Shin Hye tersenyum bahagia karena itu terlihat seperti ia mendapatkan kebahagiaan dari seluruh dunia dan menyimpannya di dalam sakunya. Ketika Yonghwa tertekan dengan pekerjaan, berbicara dengan Shin Hye adalah salah satu cara terbaik menghilangkan kepenatannya, karena Shin Hye bisa membuatnya tertawa hanya dalam waktu kurang dari sepuluh detik. Tapi, apa yang membuat dia tidak nyaman saat ini adalah Shin Hye tertawa bukan karena dirinya. Shin Hye tertawa karena pria lain.

Yonghwa mengepalkan tangannya dan melirik ke arah pria itu, pria yang tampaknya seusia dengannya. Yonghwa merasa pipinya memanas ketika ia melihat orang yang duduk di sebelah Shin Hye perlahan-lahan mengusap tepi bibir Shin Hye, membuat Shin Hye tersipu dan canggung dengan situasi itu. Shin Hye terus makan dan bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi.

Yonghwa hanya berdiri di sana di samping Seohyun tanpa menanggapi pertanyaannya. Ia kehilangan kesabaran ketika lima menit telah berlalu, tapi mencoba bersikap tenang karena begitu banyak orang yang memperhatikan mereka, dan ia harus selalu menjaga citra yang baik untuk dirinya sendiri dan juga orang tuanya, dan tentu saja dengan Jung Empire. Yonghwa adalah direktur senior dan dia harus bersikap seperti itu saat ini. Ketika ia baru saja melihat sekilas ke arah jam tangannya, Yonghwa melihat Shin Hye berdiri dengan bantuan orang di sampingnya yang menarik kursinya, dan merekan berjalan menuju Ji Hoo dan kakak iparnya. Yonghwa merasakan dorongan besar saat ia melihat Shin Hye dan pria itu bertukar salam dengan kakaknya dan kakak iparnya, berniat untuk meninggalkan acara karena mereka memiliki acara lain.

Yonghwa: Seohyun ssi, aku akan mengambilkanmu minuman. Tolong tunggu di sini, oke?

Seohyun tersenyum cerah saat mendengar Yonghwa akan mengambilkan minuman untuknya. Ia segera mengangguk dan melihat Yonghwa berjalan pergi sebelum berbalik kembali ke teman-temannya.

Seohyun: Teman-teman, apakah kalian melihat itu? Ia menawarkan minuman! Lihat betapa ia mencintaiku?

***

Shin Hye membungkuk pada profesornya ketika mereka tiba di stasiun kereta bawah tanah dan berterima kasih karena telah mengajaknya ke pesta pernikahan malam ini. Jong suk mengerutkan kening dan memarahinya karena tidak mengijinkannya untuk mengantar Shin Hye pulang ke rumah, Shin Hye bersikeras pulang dengan kereta bawah tanah, dia tahu kalau kereta bawah tanah akan berhenti beroperasi dalam waktu kurang dari lima belas menit lagi. Bukan karena ia tak ingin dosennya mengantarkannya pulang ke rumah. Shin Hye merasa itu adalah sesuatu yang salah jika profesor mengajak mahasiswanya pergi ke resepsi pernikahan apalagi mengantarkan mahasiswinya pulang ke rumah. Shin Hye merasa itu sudah lebih dari cukup. Shin Hye tersenyum, meminta Jong suk segera pulang dan Shin Hye akan baik-baik saja sendirian.

Jong Suk: Apakah kamu yakin?

Shin Hye: Ya Prof. Saya akan baik-baik saja.

Jong Suk: Telepon aku ketika kamu sudah sampai  rumah, arasso?

Shin Hye: Deh, Arasso! Terima kasih banyak untuk malam ini. Ini adalah pengalaman yang menyenangkan bisa menghadiri pernikahan orang kaya. Tentu ini hal yang berbeda dari apa yang saya pernah saya hadiri dengan teman-teman saya.

Shin Hye tertawa dan melambaikan tangan pada Jong Suk saat mobil itu melaju pergi dan menghilang dari pandangannya semenit kemudian. Shin Hye berjalan menuju halte bus dan mengeluarkan mp3 player dan memakai earphone di telinganya, mendengarkan lagu favoritnya. Shin Hye memejamkan mata dan tersenyum sendiri ketika lagu Kim Tae Woo berputar di telinganya. Lagu itu cocok dengan suasana hatinya. Ketika ia melihat ke kiri dan kanan, mencari-cari bus yang masih tidak ada tanda-tanda akan datang, ia menutup kembali matanya dan ikut menyanyikan lagu Kim Tae Woo.

Shin Hye hendak jatuh tertidur ketika tiba-tiba ia merasa seseorang menyelimuti dirinya dengan jaket. Shin Hye segera bangun, takut jika seseorang akan memanfaatkannya, tapi ia terkejut saat melihat kalau itu Yonghwa. Yonghwa berdiri di sampingnya dengan senyum manis terkembang, Yonghwa menarik salah satu earphone-nya.

Yonghwa: Apakah kamu tahu betapa berbahaya bila kamu tertidur di sini Shin Hye ssi? Terutama dengan pakaian yang kamu pakai saat ini?

Shin Hye melihat pakaiannya. Apa yang salah dengan yang aku pakai? Shin Hye menoleh ke arah Yonghwa dan mengerutkan kening.

Shin Hye: Aku hanya memakai gaun Yonghwa ssi!

Yonghwa: Benar sekali. Aku tahu itu kamu, ketika aku melihatmu tadi ada di aula! Kenapa kamu tidak memberitahuku kalau kamu akan datang ke pernikahan kakakku?

Shin Hye tertawa.

Shin Hye: Bagaimana aku tahu kalau ia adalah kakakmu Yonghwa ssi? Kamu pikir aku bisa memasuki ruangan itu tanpa seseorang yang mengenal pengantinnya? Tentu saja tidak! Aku datang karena profesorku mengajakku untuk menemaninya di pernikahan itu.

Yonghwa: Ah, profesormu.

Yonghwa menghela napas lega tapi tidak cukup puas dengan jawaban Shin Hye. Ia ingin tahu lebih banyak tentang orang itu dan mengapa ia mengundang Shin Hye menjadi pasangannya pada sebuah acara pernikahan. Yonghwa menatap Shin Hye dan tersenyum canggung.

Yonghwa: Apakah dia pacarmu?

Shin Hye: Mwo? Aniyo, Yonghwa ssi! Kamu tahu kan kalau aku tidak punya pacar. Ia adalah profesorku di SNU, bukan pacarku!

Yonghwa: Arasso Shin Hye ssi, aku hanya bertanya. Mengapa kamu begitu gugup?

Shin Hye: Aku tidak gugup. Aku hanya tidak suka kalau orang berspekulasi hal-hal yang tidak benar.

Yonghwa mengangguk dan meminta maaf, kemudian ia mengajak Shin Hye berjalan bersamanya menyusuri Sungai Han. Yonghwa senang ketika Shin Hye setuju untuk menemaninya dan mereka mulai berjalan menuju Sungai Han yang terletak tidak jauh dari gedung pernikahan. Yonghwa menoleh ke arah Shin Hye sambil tersenyum seperti orang bodoh, membuat Shin Hye agak bingung dengan sikapnya. Ia memegang jaket Yonghwa dan memeluk dirinya erat karena terlalu dingin, Shin Hye hanya mengenakan sweater di bawah jaket. Dan dibalik itu dia hanya mengenakan sebuah gaun putih sederhana sebatas lutut.

Shin Hye: Mengapa kamu tersenyum seperti itu? Apakah ada sesuatu yang lucu di wajahku?

Yonghwa: Aniyo. Hanya saja rasanya aneh melihatmu mengenakan gaun Shin Hye ssi. Ini pertama kalinya aku melihatmu mengenakan gaun.

Shin Hye tersipu malu. Ada jeda sejenak sebelum ia menjawab pertanyaan itu.

Shin Hye: Ah, ini? Ini bahkan bukan pakaianku Yonghwa ssi. Aku meminjamnya dari temanku.

Yonghwa: Kamu terlihat sangat cantik.

Yonghwa memujinya dan Shin Hye terkejut saat mendengar itu. Shin Hye melirik ke arah Yonghwa yang masih menatapnya kagum dan hanya tersenyum. Mungkin itu karena gaun itu, pikir Shin Hye sebelum mengucapkan terima kasih. Shin Hye ingin menanyakan sesuatu tapi ia takut kalau Yonghwa akan terganggu dengan pertanyaan-pertanyaannya. Tapi ia tetap bertanya pada akhirnya.

Shin Hye: Aku melihatmu berbicara dengan seorang wanita di aula dan wanita itu memperkenalkanmu kepada teman-temannya.

Yonghwa: Ah, itu? Itulah Seohyun ssi.

Shin Hye: Seohyun ssi? Seohyun ssi … orang yang akan menikah denganmu itu?

Yonghwa: Seseorang yang dijodohkan dengaku.

Shin Hye: Itu hal yang sama Yonghwa ssi.

Yonghwa: Tidak, itu tidak sama.

Shin Hye akan melanjutkan berbicara ketika tiba-tiba ponselnya berdering dan ia segera mengangkat telepon itu, ia terkejut mengetahui kalau itu telepon dari tetangganya. Shin Hye menangis ketika tetangganya mengatakan kalau ayahnya tak sadarkan diri dan sekarang di rumah sakit.

Shin Hye: Rumah sakit mana ahjumma?

 

***** BERSAMBUNG*****

Annyeong.. long time no see.. maaf buat update yang sangat lama.. belum bisa menjanjikan cepet update karena banyak hal yang harus diurus~ hehehe

Thakn You ~

 

 

 

Catatan Admin :

Prok prok prok akhirnya Forever and Always Part 8 selesai juga, terima kasih Zahra sudah melanjutkan menerjemahkan FF ini, tetap semangat ya, dan maaf baru sempat update sekarang.

Terima kasih untuk penulis Yongshin101 yang sudah mengijinkan FF-nya untuk diterjemahkan. Kami tetap berusaha ada di jalur cerita tanpa merubah isinya

Selamat membaca dan jangan lupa berikan komentarnya baik mengenai isi cerita, hasil terjemahan, kritik, saran, dll. Terima kasih *bow*

PS. Update postingan FF di web bisa dilihat di facebook HS Corner Shop atau di twitter Lovetheangels1

52 thoughts on “[FF Terjemahan] Forever And Always (Part 8)

  1. Seperti nya yonghwa cemburu nih lihat shinhye bisa tertawa ama prof itu….maka nya cepat katakan perasaan mu yong.

    Like

Leave a comment