Posted in fanfiksi terjemahan, sequel, series, yongshin101

[FF Terjemahan] Forever And Always (Part 10)


Forever And Always

Part 10

AhfKEZ9GpjuFF5cfrPcbd-yM7DhstEeSe6rwQxeklupS

Penulis : Yongshin101

Karakter : Jung Yonghwa, Park Shin Hye

Cerita Asli : Forever And Always

Penerjemah : Zahra

Cover FF : Lisna

Editor : Riefa

.

—oOo—

.

Catatan :

Kata yang tercetak miring dalam bahasa Korea dan Inggris yang memang sengaja tidak diterjemahkan.

Kata yang tercetak miring tebal adalah Yonghwa POV atau Shin Hye POV

.

—oOo—

.

Her Graduation Day

.

 

Shin Hye tersenyum saat ia duduk di samping tempat tidur ayahnya, dengan lembut ia menggenggam tangan ayahnya. Ayahnya baru saja sadar setelah melewati proses operasi yang sangat panjang, dan Shin Hye bahagia saat melihat keadaan ayahnya baik-baik saja. Tuan Park membelai kepala putri satu-satunya itu, ia menghela napas dalam, dan meminta Shin Hye mengambilkannya air karena ia merasa haus. Shin Hye segera mengangguk dan berlari menuju meja di sudut ruangan, ia menuangkan air untuk ayahnya sebelum berlari kembali menuju ayahnya, dan menyerahkan gelas tersebut..

Shin Hye: Appa, pelan-pelan ….

Shin Hye membantu ayahnya duduk dengan nyaman sebelum meletakkan gelas dekat dengan bibir ayahnya, dan membantunya meminum air dengan perlahan. Setelah ayahnya menghabiskan segelas penuh, ia menyerahkan kembali gelas tersebut pada Shin Hye dan menyandarkan kepalanya perlahan di kepala ranjang.

Tuan Park: Apa yang terjadi?

Shin Hye: Appa baru saja menjalani operasi bypass, dan Appa sudah tidur selama seharian penuh. Operasi berjalan dengan baik Appa, Appa baik-baik saja sekarang.

Shin Hye tersenyum riang pada ayahnya, menggenggam tangan ayahnya. Pikirannya melayang jauh memikirkan Yonghwa yang bermurah hati membayar biaya operasi ayahnya malam sebelumnya, begitu Shin Hye menandatangani surat persetujuan operasi, pihak rumah sakit segera mengatur jadwal operasi karena Yonghwa bersikeras operasi harus dilakukan keesokan harinya dan meminta pihak rumah sakit untuk merawat Tuan Park dengan baik.

Yonghwa: Hubungi aku jika kamu membutuhkan sesuatu Shin Hye ssi.

Shin Hye menghela napas berat, ia merasa sedikit terbebani karena semua terjadi secara tiba-tiba. Shin Hye bukanlah siapa-siapa bagi Yonghwa tapi Yonghwa telah membantunya seolah mereka sudah mengenal satu sama lain sejak dulu. Ketika Yonghwa menawarkan bantuan untuk membayar operasi ayahnya, Shin Hye merasa terbebani karena ia tahu tidak seharusnya ia bergantung pada orang lain. Shin Hye ingin menolak bantuan Yonghwa tapi bagaimana ia bisa melakukan itu ketika ayahnya sangat membutuhkan operasi. Aku akan mengembalikannya nanti, Shin Hye bersumpah pada dirinya sendiri saat ia mencium tangan ayahnya, dan mengatakan pada ayahnya kalau ia akan keluar sebentar untuk membeli makanan.

Shin Hye: Aku akan kembali secepatnya, Appa. Aku janji.

Tuan Park: Arasso, Shin Hye-ah. Hati-hati di jalan neh?

Shin Hye: Deh.

Shin Hye menjawab dengan riang dan berjalan menuju kafetaria. Sambil menunggu makanannya disiapkan, Shin Hye berdiri di samping meja dan menatap layar ponselnya. Shin Hye ragu apakah ia akan menelpon Yonghwa atau tidak? Shin Hye hanya ingin mengucapkan terima kasih atas segala yang telah Yonghwa lakukan untuknya, karena menyelamatkan hidup ayahnya dan memberinya kesempatan untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan ayahnya. Shin Hye tersenyum samar sebelum menelpon nomor Yonghwa dan meletakkan ponselnya di dekat telinga.

Shin Hye: Oh, demi Tuhan Shin Hye. Satu panggilan tidak akan menyakitimu. Kamu perlu mengucapkan terima kasih sebagai bentuk kesopanan.

Shin Hye mengangguk sendiri dan menunggu Yonghwa mengangkat teleponnya tapi yang ia dapatkan hanya kekecewaan, panggilannya dialihkan ke voicemail.

Shin Hye: Ah .. err .. annyeonghaseyo Yonghwa ssi. Aku menelepon .. hanya untuk mengucapkan .. err .. untuk mengucapkan terima kasih. Gomawo untuk semua yang telah kamu lakukan untukku dan ayahku. Aku ingin mengucapkan terima kasih secara langsung. Jadi, jika kamu tidak keberatan, bisakah aku mentraktirmu kopi lain kali?

Shin Hye ingin menampar dirinya sendiri karena mengatakan hal itu. Apa aku baru saja mengajaknya keluar untuk kencan minum kopi? Shin Hye mencoba menenangkan diri dan kembali fokus ke ponselnya.

Shin Hye: Ah, deh. Hubungi aku kalau kamu sudah mendengarkan pesan ini. Ani, cukup kirim pesan saja Yonghwa ssi. Err .. tidak! Hanya .. Aku tidak tahu. Kamu tidak perlu meneleponku kembali, tidak apa-apa karena aku tahu kamu sangat sibuk. Gomawo!

Shin Hye segera mengakhiri teleponnya dan meletakkan ponselnya di dekat dada. Sialan, Shin Hye! Shin Hye mengumpati dirinya sendiri dan beralih pada ahjumma penjaga kantin dan tersenyum.

Shin Hye: Ahjumma, apakah makanan saya sudah siap?

***

Yonghwa berjalan memasuki kamar hotelnya  dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke ranjang, membiarkan jas dan tasnya tergeletak berserakan di atas ranjang. Yonghwa menghela napas dalam-dalam, mencoba menutup matanya dan beristirahat. Saat ini Yonghwa berada di Jepang untuk suatu pekerjaan tapi di luar itu semua, ia hanya ingin lepas dari segala hal yang berhubungan dengan dunia chaebol dan ia hanya ingin menikmati hidup. Yonghwa mengambil ponselnya dan hanya menatapnya. Tiga hari yang lalu adalah terakhir kali ia berbicara dengan Shin Hye, ketika Yonghwa menemani Shin Hye di rumah sakit sepanjang malam saat menunggu ayah Shin Hye yang sedang menjalani operasi bypass. Yonghwa pulang ke rumah sebelum operasi selesai dilakukan dan ia sama sekali belum berbicara dengan Shin Hye sejak saat itu. Ini semua karena ibunya.

Nyonya Jung: Eomma hanya meminta satu hal Yonghwa-yah. Eomma hanya ingin kamu jujur. Katakan dengan jujur, di mana kamu semalam?

Yonghwa: Aku bersama seorang teman.

Nyonya Jung: Seorang teman? Teman wanita atau pria?

Yonghwa: Sudahlah, Eomonim. Lihat, aku benar-benar lelah sekarang dan aku hanya ingin istirahat.

Yonghwa berjalan menaiki tangga bahkan tanpa menoleh pada Nyonya Jung. Ketika ibunya memanggil namanya lagi, Yonghwa dengan malas berbalik menatap ibunya. Ada kerutan terbentuk di dahi ibunya dan Yonghwa bisa merasakan kalau ibunya sedang mencoba merangkai berbagai pikiran di kepalanya.

Nyonya Jung: Jika seorang wanita, aku ingin kamu berhenti bertemu dengannya Yonghwa-yah. Kamu jangan kamu coba-coba menyakiti hati Seohyun ssi. Dia itu tunanganmu.

Yonghwa: Dia bukan tunanganku.

Yonghwa berkata dengan tenang dan kembali berjalan menuju kamar tidurnya.

Yonghwa ada di bandara saat ia melihat Shin Hye menelponnya, tapi ia sengaja tidak mengangkatnya, karena ia tahu kalau ia harus menjauhkan diri dari Shin Hye untuk saat ini, ia takut jika ibunya mengetahui siapa Shin Hye dan akan melakukan sesuatu di luar dugaan pada Shin Hye. Yonghwa mendengarkan pesan suara Shin Hye dan tersenyum sendiri ketika Shin Hye tergagap saat mengeluarkan kata-katanya dan entah bagaimana membuat Shin Hye tampak lebih menggemaskan. Oh, Tuhan. Aku merindukannya. Yonghwa mendesah dan terduduk di tempat tidur menatap TV.

Yonghwa memutuskan untuk menyalakan dan menonton berita di saluran favoritnya, ia cukup beruntung karena fasih berbahasa Jepang dan bisa dengan nyaman menonton TV tanpa membutuhkan terjemahan. Yonghwa ingin mengalihkan perhatiannya dari Shin Hye tapi ternyata ia tidak bisa melakukannya, Yonghwa terus memandangi TV dan telepon genggamnya bergantian. Yonghwa meraih ponselnya, bukan untuk menelpon Shin Hye tetapi menelpon asistennya yang bermalam tepat di samping ruangannya.

Jung In: Oh, Yonghwa-yah. Wae gurae?

Yonghwa: Noona, jadwalku apa lagi untuk hari ini?

Jung In: Deh, tunggu sebentar.

Yonghwa menunggu asistennya yang sedang mencari buku catatan cokelat kecilnya, dan saat asistennya kembali, ia mendengarkan dengan saksama ucapan asistennya.

Jung In: Makan malam bersama salah seorang investor malam ini pukul 08.00 dan kamu bebas setelah itu.

Yonghwa: Pesankan aku pelayanan pijat di tempat spa favoritku.

Jung In: Malam ini?

Yonghwa: Deh, malam ini.

Jung In: Yonghwa-yah, apa kamu baik-baik saja?

Yonghwa: Aniyo, aku cukup tertekan akhir-akhir ini dan aku perlu menenangkan pikiranku sebentar. Hubungi aku kembali jika Noona sudah membuatkan janji untukku.

Jung In: Deh, arasso.

Yonghwa menutup telepon beberapa saat kemudian dan menghela napas berat, ia berbaring di tempat tidur dengan membentangkan tangan dan kaki di tempat tidur. Yonghwa menatap kosong pada dinding, wajah Shin Hye menghiasi dinding kosong itu, membuatnya tersenyum sendiri. Pada saat yang sama, ia juga dapat mendengar kata-kata ibunya sebelum ia pergi ke Jepang.

Nyonya Jung: Siapa wanita itu Yonghwa?

Yonghwa: Siapa?

Nyonya Jung: Teman yang kamu temui semalam.

Yonghwa: Siapa yang mengatakan pada Eomonim kalau dia seorang wanita?

Nyonya Jung: Apa dia bukan wanita?

Yonghwa: Aku tidak tahu Eomonim.

Nyonya Jung: Jika wanita itu bukan ahli waris dari salah satu perusahaan terkemuka, kamu lebih baik memutuskan semua hubunganmu dengannya. Aku tidak ingin melihatmu bergaul dengan wanita sepertinya. Berhenti menemuinya atau aku yang akan menemuinya.

Yonghwa menghela napas lagi dan kali ini ia segera berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Saat Yonghwa menghidupkan shower, Yonghwa segera berdiri di bawah shower dan membiarkan air mengaliri tubuhnya. Yonghwa belum pernah merasa begitu segar setelah melewati hari yang panjang menghadiri pertemuan dengan para investornya di Tokyo, ia hanya ingin beristirahat dan melupakan dunia sejenak.

***

Sebulan kemudian..

Shin Hye tersenyum di depan cermin saat melihat bayangan dirinya sendiri. Setelah enam tahun belajar di SNU, akhirnya Shin Hye lulus tahun ini! Shin Hye menghela napas seakan bermimpi saat ia melihat dirinya sendiri di cermin, ia terlihat pintar dan rapi saat mengenakan jubah wisuda, Shin Hye tersenyum pada dirinya sendiri.

Shin Hye: Appa! Apa appa sudah selesai? Kita harus pergi sekarang!

Shin Hye merapikan rambutnya untuk terakhir kali lalu menuju kamar Tuan Park, dan ia menyeringai seperti orang bodoh saat melihat ayahnya berpakaian rapi dalam setelan jas lamanya. Shin Hye bertepuk tangan seperti anak kecil, merapikan dasi ayahnya dan menganggukkan kepalanya, puas dengan kepiawaiannya sendiri. Appa mengenakan setelan yang omma belikan untuknya, batinnya sambil memeluk ayahnya erat.

Shin Hye: Appa, daebak! Appa terlihat sangat tampan hari ini.

Tuan Park: Ah, benarkah? Shin-ah, ini setelah jas yang almarhum omma-mu belikan enam tahun yang lalu! Ara?

Shin Hye: Deh, Appa. Arayo. Omma benar-benar memiliki selera fashion yang bagus. Aku tidak akan percaya jika itu pilihan Appa sendiri.

Tuan Park: Aish, jinja. Arasso, appa memang buruk dalam hal fashion. Ayo kita pergi sekarang atau kita akan terlambat datang di hari wisudamu! Appa tidak sabar melihatmu berjalan di atas panggung saat mendapatkan gelarmu!

Shin Hye: Deh, Appa. Kajja!

Shin Hye tersenyum sambil menggenggam erat tangan ayahnya dan menyatukan tangan mereka. Mereka berjalan menuju pintu, Shin Hye berbalik lalu mengunci pintu dan menggenggam kembali tangan ayahnya, mereka berdua berjalan menuju stasiun kereta bawah tanah. Shin Hye mengeluarkan kartu transportasinya, mengeseknya di mesin, ayahnya pun melakukan hal yang sama. Mereka menunggu kereta sambil bercerita satu sama lain. Saat Shin Hye melihat ke kiri dan kanan, Shin Hye tersenyum tipis saat memori menaiki kereta bawah tanah bersama Yonghwa datang mengganggu ke dalam pikiranya.

Tuan Park: Shin Hye-ah, apa kita akan masuk? Apa benar ini kereta yang akan kita naiki?

Shin Hye tersentak dan kembali tersadar ketika ia mendengar ayahnya memanggilnya. Shin Hye dengan cepat menganggukkan kepalanya sambil berjalan memasuki kereta, lalu ia meminta pada seorang gadis muda agar memberi ayahnya tempat duduk karena ayahnya sedang tidak begitu baik kesehatannya. Gadis muda berseragam sekolah itu tersenyum manis dan segera berdiri memberikan tempat duduknya untuk Tuan Park.

Shin Hye: Kamsahamnida.

Gadis muda: Ah, deh Eonnie. Semoga lekas sembuh harabeoji.

Tuan Park: Ah, kudae.

Tuan Park tersenyum sambil menepuk kepala gadis muda itu dan berbalik menatap ke arah Shin Hye yang sedang memeluk erat jubah wisudanya.

Tuan Park: Appa sekarang benar-benar sudah tua, Shin Hye.

Shin Hye: Neh?

Tuan Park: Gadis muda tadi memanggilku harabeoji.

Shin Hye tertawa dan berlutut di depan ayahnya, menggenggam tangan ayahnya dan menggelengkan kepalanya.

Shin Hye: Aniyo, Appa. Appa mungkin terlihat tua, tapi selamanya Appa adalah Appa Shin Hye yang tampan. Geogjeongmal neh?

Tuan Park: Arasso.

Mereka terus berbicara selama kereta berjalan menuju stasiun kereta bawah tanah SNU dan setengah jam kemudian, mereka akhirnya mencapai stasiun SNU. Shin Hye membantu ayahnya berdiri dan mereka berjalan bergandengan tangan, menyusuri tangga satu demi satu karena Tuan Park bersikeras melakukannya karena ia ingin merasa sehat walaupun Shin Hye memarahinya karena terlalu memaksakan diri untuk menyusuri tangga, tidak lama kemudian mereka telah mencapai SNU. Shin Hye tersenyum ketika semua juniornya yang lulus bersamaan dengannya hari itu juga datang dan menyapa ayahnya.

Dia bahkan lebih bahagia saat melihat Miryoung berlari ke arahnya bersama pacarnya yang dengan patuh mengikuti di belakangnya seperti seorang pelayan.

Shin Hye: Oh, Miryoung-ah!

Miryoung: Ommo, Shin Hye! Aku tidak percaya kamu lulus tahun ini!

Shin Hye: Aku pun tak menyangka?!

Shin Hye tertawa dan Miryoung segera membungkuk ke arah Tuan Park ketika ia melihat Tuan Park menatapnya.

Miryoung: Annyeonghaseyo. Saya teman Shin Hye, Lee Miryoung imnida.

Tuan Park: Ah, teman Shin Hye? Deh, senang bertemu denganmu. Sudah berapa lama kalian berteman?

Miryoung: Kami sudah saling kenal sejak Shin Hye pertama kali datang ke SNU, Ahjussi.

Tuan Park: Aigoo, kenapa memanggilku ahjussi? Teman Shin Hye adalah anakku juga. Panggil saja abeoji.

Miryoung tersenyum malu-malu sambil mengangguk. Ia  menunjuk ke arah aula dan meminta Shin Hye segera mengenakan jubah wisudanya agar tidak terlambat untuk mengikuti upacara kelulusannya. Shin Hye mematuhinya dan segera mengenakan jubahnya, dan saat ia berjalan menuju aula dengan ayahnya tiba-tiba Miryoung meraih pergelangan tangannya dan membuatnya langsung berhenti.

Shin Hye: Ada apa ini? Apa ada yang salah?

Miryoung: Aigoo, Shin-ah. Jangan bilang kamu akan berjalan di atas panggung dengan wajah polos seperti itu? Seharusnya kamu memakai riasan!

Shin Hye: Mwo?

Miryoung: Aish, jinja. Kemarilah, biarkan aku memberikan sedikit riasan pada wajahmu!

Shin Hye: Aniyo, tidak perlu. Aku tidak ingin memakai riasan Miryoung-ah. Aku benar-benar-

Miryoung: Diamlah!

Shin Hye terkejut ketika Miryoung tiba-tiba mengeluarkan tas riasnya dan mulai memolesi wajahnya. Shin Hye ingin menolaknya tapi itu sudah sangat terlambat karena Miryoung sudah mengambil kuas dan dengan lembut menarik wajahnya. Shin Hye merasa sangat canggung ketika sahabatnya itu memakaikan maskara dan lip gloss, Shin Hye benar-benar ingin mengambil tisu dan menghapus semua itu dari wajahnya.

Tuan Park: Ommo, putriku sangat cantik!

Miryoung: Shin Hye terlihat sangat cantik neh, Abeoji?

Ketika Shin Hye menatap ayahnya yang sedang tersenyum padanya dengan dua ibu jari mengarah padanya, Shin Hye tidak bisa menahannya dan ia pun tersenyum. Shin Hye mengangguk pada ayahnya dan mengucapkan terima kasih pada Miryoung karena telah mempercantik dirinya dengan riasan. Shin Hye menggenggam tangan ayahnya dan berjalan menuju aula utama. Omma, aku benar-benar berharap Omma ada di sini. Omma pasti bangga padaku kan? Shin Hye menatap langit dan tersenyum.

 

*****BERSAMBUNG*****

 

Fiuuuh chapter 10 and still long way to go, hahaha

Kak Rief fighting! Karena editor pun ikut pusing translate apalagi kalo diri ini lagi gak fokus nge-trans dan berakhir dengan khayalan, hahaha

Sabaar yaa pembaca budiman nan cantik :p

 

 

Catatan Admin :

Forever and Always part 10 akhirnya selesai diedit *elap keringat*. Terima kasih Zahra sudah meluangkan waktu untuk menerjemahkan walaupun pada akhirnya aku juga ikutan pusing hehehe. Tetap semangat ya, ditunggu part berikutnya 🙂

Kami mempunyai grup WhatsApp khusus pembaca web ini sebagai tempat untuk saling bersilaturahim, bila ingin bergabung sila hubungi Lisna di nomor 0821-8593-4742.

Terima kasih untuk penulis Yongshin101 yang sudah mengizinkan FF-nya untuk diterjemahkan. Kami tetap berusaha ada di jalur cerita tanpa merubah isinya

Selamat membaca dan jangan lupa berikan komentarnya baik mengenai isi cerita, hasil terjemahan, kritik, saran, dll. Terima kasih *bow*

PS. Update postingan FF di web bisa dilihat di facebook HS Corner Shop atau di twitter Lovetheangels1

30 thoughts on “[FF Terjemahan] Forever And Always (Part 10)

  1. kurang kaya gimana lagi, masih aja kurang dengan mencari menantu yg kaya juga biar kekayaannya bisa bertambah mungkin…
    klo ketemu shinhye takut disakitin sama ommanya tp klo g ketemu hatinya yg sakit karna merindu… dilema…

    Like

  2. hye grogi ciee~
    haha
    daddy park sembuh
    hye wisudaan
    bahagia bgt dah pasti hye nya
    tapi syng, dia mesti jauh dari yong
    penasaran gimana ntar yong ngadepin eomma nya biar dia bisa bareng hye trus
    ditunggu lanjutannya eonni 😘

    Like

  3. Begitulah nasib jadi seorang chaebol. Merasa tertekan karen tak bisa memilih jalan kehidupan sendiri miris bukan ??
    Semoga iti tak berlaku pada Yonghwa, semoga suatu saat ia bisa memilih pendamping hidupnya sendiri dan tentunya itu pasti Shinhye 😊
    Oke deh makasih author okelah tak apa postingnya lama juga sebagai reader akan selalu sabar untuk menunggu hihihi maaf lebay 😂😂

    Like

  4. Part ini sedikit sedih ya, dilema shinhye dan yonghwa…
    Happy Graduation Shinhye!!! 🎓👏
    Trimakasih Eonni atas update nya ^^

    Like

  5. jadi penasaran sikap apa yang akan dipilih yong. aq jadi takut mendengar ancaman ibunya yonghwa berharap yang terbaik saja

    Like

  6. Bru jg timbul benih2 suka, eoma yonghwa sdah mngintimidasi dluan… Gmn perkmbngan hub mreka slnjutna ya

    Like

  7. Akankah yongsin bersatu ? Sedangkan orang tua yong hwa menjadi penghalang . Karena status mereka jauh berbeda.

    Like

  8. ciee..slmt buat shin sdh wisuda..tpi msh pnsran gmna hbngn nya dg yong stlh 1 bulan tdk prnh brtmu.
    di tunggu next part..

    Like

  9. Yong hwa udah mulai menjauh dari shin hye, gimana hubungan yongshin nanti nya kalau eomma yong hwa gak setuju sama shin hye paati banyak rintangan..

    Like

  10. chaebol harus dpt caebol juga.. begitulah kebanyakan di kehidupan ini.. bukan cuma dalam drama wkwk..
    next ditunggu
    maaf salah ketik nama 😂😂

    Like

  11. chaebol harus dpt caebol juga.. begitulah kebanyakan di kehidupan ini.. bukan cuma dalam drama wkwk..
    next ditunggu

    Like

  12. kenapa para chaebol harus melarang anak ny berpacarab dengan rakyat biasa…seperti eomma yonghwa…ksian yonghwa…hidup nya diatur…mudah2 an yongshin ada jalannya n bahagia….

    Like

  13. jd bg nyonya jung calon istri yong harus yng kaya ,idih dsar menyebalkan, lgian yong mau ya diatur ama eomma nya ,klau bs nentang skit kek jangan mau aja diatur

    Like

  14. ciee…..yongshin sma2 sling mmikirkan😘😘
    selamat y ahirnya shinhye wisuda jga yeayy!!!
    tp kok eommanya bang yong gtu amat,pantes z bang yong mrasa tertekan smpe pendamping bang yong z hruz pilihannyan hadeuh…..

    sneng bgt ahirnya trans ni ff lumayan cpet di up, moga z part slanjutnya kyk gni jga biar gk lma nunggu hehe….
    tp thanks buat zahra yg tlah ngluangin waktunya buat trans ni ff,so ditunggu trans part slanjutnya…..keep fighting!!!

    Like

  15. Yonghwa bisa bimbang nih sepertinya… Ahhh akhirnya shinhye menerima gelar sarjana juga….

    Buat yang translate, semangat ya….

    Like

  16. terkadang membalas budi yang sulit dilakukan. hehe yongshin dpt penghalang dr eomma yonghwa niii. sabar 😊

    Like

  17. Semoga yonghwa menyelesaikan masalah nya dan bisa bertemu dengan bebas tanpa ada ancaman dari ibu nya,,,,,, walaupun gak ada moment yongshin di sini,,,,, makin seru dan menarik ceritanya,,,,,, ditunggu kelanjutannya dan tetap semangat,

    Like

  18. Part ini tdk ada moment yongshinnya…..tp msh berharap hub.yongshin kedepannya semakin baik dan jelas

    Like

  19. Sedih ngak ada yongshin moment….
    Semoga yonghwa gak nyerah gitu aja sama ommanya..
    ditunggu part selanjutnya…😊

    Like

  20. Ayong takut sama ancaman ibunya..sepertinya ibu yong gila akan kedudukan ya..
    Kasihan shin disaat dia ud mulai memikirkan yonghwa,ehhh malah yonghwa menjauh…
    Next partnya ditunggu thor 💪💪

    Like

  21. Ya yong kmu gtu bgt 😧😧 cma gra2 eomma mu gk bleh dkat ma Shinhye kmu jadi jauhin shinhye . Pdhal Shinhye cma mw ngcpin mksih ja . Ksian Shinhye nya 😣😣 .
    Yong jhat bgt .

    Ciiee yg wisuda 😂😂😂😂 slmat ya Shinhye 😄😄 ..
    Sdih udh 1 bulan yong gk prna lgi ngehubingi Shinhye 😣 ..

    Ra kmu jhat bgt ff part ini pendek bgt 😂😂😂😂 ..pdhl lgi semangat bca ny 😥 ..
    Mksih zahra untuk trans ny 😘

    Like

Leave a comment