Posted in fanfiksi indonesia, sequel, series, wangbie

[FF Indonesia] You Belong With Me (Preview)


You BelongWith Me

Preview

 WhatsApp Image 2017-04-25 at 21.34.15

By : Wangbie

Genre : Romance

Lenght : Chapter

Cast : Jung Yonghwa – Park Shinhye

Editor : Riefa

 

 

***** Happy reading *****

 

 

Jung Yonghwa berdiri di depan jendela kantornya dan mengamati salju yang jatuh. Ia selalu kebingungan saat mendengar seseorang berkata, kalau salju adalah cinta.

Bagi Yonghwa, salju hanya berarti satu hal. Dingin.

Ia tidak terlalu suka dingin. Karena ia harus memakai baju berlapis untuk melindungi tubuhnya agar tidak membeku. Ia juga kehilangan waktu olahraganya yang sangat berharga, karena pasti hanya orang gila yang mau berlari di jam lima pagi di tengah gundukan salju. Dan yang terpenting, ia akan terjebak macet di jalanan, karena berkendara di saat salju turun itu sama saja dengan membuang-buang waktu percuma. Itulah kenapa, Yonghwa lebih suka bermalam di ruangannya yang hangat. Meskipun kedua kakinya akan terasa pegal-pegal keesokan harinya. Dan, ia membutuhkan waktu sampai lima menit untuk membuat rasa nyeri di punggungnya menghilang.

Yonghwa tidak akan pernah mengerti kenapa orang-orang menyukai salju. Pria ini tidak ingin mencari tahu. Dan, ia juga tidak akan pernah sudi diberi tahu.

Ia hanya membutuhkan meja kerja, dan komputernya tetap menyala. Maka, tidak ada hal lain yang akan bisa mengganggu konsentrasinya.

Tapi, sepertinya semua akan segera berubah sebentar lagi. Karena pimpinannya sudah menyuruh orang untuk meletakkan satu meja dan kursi yang sama, seperti miliknya, tepat di samping meja kerjanya.

Oh! Satu lagi.

Jung Yonghwa, sangat benci jika harus berbagi.

Terdengar suara ketukan pintu di ruangannya. Ia kembali duduk di belakang meja kerjanya dan membuka lembaran terakhir yang ia baca. “Masuk.” Ucapnya dingin setelah menarik napas panjang.

Kim Yoona. Wakil direktur bidang pengembangan global adalah putri kedua dari Big Boss. Dia tersenyum ramah pada Yonghwa setelah duduk dan meletakkan beberapa tumpukan kertas. “Ini biodata dari teman kerja barumu, Yong. Aku tahu, kau pasti benci kalau harus bertanya sendiri padanya tentang hal-hal kecil.”

“Kapan dia datang?” Tanya Yonghwa. Ia membuka tidak sabar lembaran demi lembaran yang ada di hadapannya. Mencari satu lembar yang berisi data diri dari rekan kerja barunya. “Terima kasih untuk ini.” Ia menutup lagi kertas kertas itu setelah menemukan apa yang ia cari.

Yoona melihat jam tangannya, lalu tersenyum. “Mungkin, dia sudah ada di sini. Kau mau aku sendiri yang mengantarkannya ke sini?”

“Kau memang baik hati.” Sahut Yonghwa. Ia berharap, Yoona tidak menangkap gelagat aneh yang baru saja ia lakukan. Suaranya agak bergetar, dan ia menggenggam pulpen terlalu erat. Ia tidak peduli, seandainya rekan barunya itu akan tersesat untuk mencari ruangan ini.

Ia sangat tidak mengharapkan punya rekan kerja yang memakai ruangan sama dengannya. Tapi sayang, ia bukan bosnya. Kim Jongin, ayah Yoona yang mempunyai wewenang penuh. Dan, Kim Jongin sangat bahagia kalau rekan kerja barunya ini bisa bergabung di perusahaan.

Fakta, tidak ada satu orang pun yang mengetahui bahwa rekan kerja barunya ini adalah satu-satunya orang yang sangat tidak ingin Yonghwa temui lagi. Tidak bisa Yonghwa gunakan sebagai alasan untuk menolak, bukan …?

Di mana ke-profesionalan-mu, bung?!

“Aku membelikannya apartemen yang dekat dengan kantor. Jadi, dia tidak akan terlambat.” Yoona menyelipkan rambut pirang sebahu ke balik telinga. Mata birunya dengan berbinar-binar menatap Yonghwa.

Well, aku tidak punya hak apa pun untuk itu, Yoona. Aku bukan bosnya. Dan, aku bukan manajernya.”

“Percayalah, dia orang yang sangat menyenangkan. Kau akan menyukai cara kerjanya yang cepat.” Sahut Yoona bersungguh-sungguh. Ia merapikan rok mininya yang lembut sambil berdiri. “Appa sangat menyukainya. Dan kalian akan menjadi tim yang sangat solid dalam bisnis ini.” Setelah mengatakan itu, ia keluar dari ruangan. Tanpa menunggu komentar Yonghwa, karena panggilan telepon genggamnya lebih penting.

Yonghwa membenamkan wajah di meja kerjanya. Keningnya membentuk lipatan yang sangat banyak.

Tim kerja?

Dua kata itu berputar-putar di kepalanya. Ia tidak begitu peduli dengan proyek apa yang akan Kim Jongin berikan selanjutnya. Hanya saja, ia tidak suka mendapat rekan kerja yang harus bekerja sama dengannya di satu ruangan.

Tidak!

Dari laci meja paling bawah, Yonghwa menarik beberapa lembar majalah. Dua-duanya adalah majalah dari perusahaan besar di luar negeri, yang dulu sangat ia impikan. Sampul dan isinya sama-sama memuat seorang genius dalam hal pengelolaan bisnis modern. Park Shinhye, si Genius cantik yang selama tiga tahun terakhir selalu menjadi rebutan perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia. Di mana ada Shinhye, di situ ada kemenangan. Begitu yang selalu menjadi kalimat penutup semua artikel tentangnya.

Tentu saja, semua artikel itu selalu disertakan foto. Jelas menunjukkan betapa cemerlangnya otaknya, yang terpancar dari pandangan sepasang mata coklat, dan tarikan senyumnya yang juga menunjukkan barisan gigi-giginya yang putih dan rapi.

Tapi, tidak ada satu pun dari foto itu bisa menggambarkan dengan jelas, kalau Shinhye memiliki belahan di dagu. Hanya saat Shinhye tersenyum lebar, dan giginya terpampang lebih banyak. Hingga lesung pipi yang sebenarnya sangat menggoda itu akan terlihat lebih. Yang akan membuat siapa pun prianya. Akan merasa beruntung karena bisa memenangkan hatinya.

Ugh!

Yonghwa menutup majalah itu dengan keras. Mengembalikan ke laci paling bawah, dan menguncinya beberapa kali.

Ia sendiri yang mengucapkan perpisahan pada Shinhye tiga tahun lalu. Menjejalkan dalam pikirannya sendiri, kalau ia tidak akan pernah bertemu dengan Shinhye lagi. Ia terlalu takut dengan kemungkinan-kemungkinan saat bertemu dengan Shinhye lagi. Resikonya terlalu besar! Hasilnya pasti lebih menyakitkan!

Yonghwa menegakkan tubuh dan memutar kedua bahunya. Mengendurkan otot-otot di dalam tubuhnya yang menegang hanya karena memikirkan satu hal.

Ia hanya perlu berkonsentrasi bekerja. Lalu, pulang saat semua pekerjaannya telah selesai dan menghapus daftar kesehariannya untuk menginap di kantor. Ya … berlagak seperti tidak ada apa-apa. Adalah pilihan paling tepat untuk saat ini.

Yonghwa baru saja akan mulai meneliti pekerjaannya, saat pintu ruangannya kembali diketuk. “Ya. Masuk.” Ucapnya frustasi.

Oh Semi, asisten Yoona masuk sambil membawa keranjang buah segar dan meletakkannya di atas meja. “Nona Yoona ingin Anda memberikan ini pada Nona Shinhye, setelah Nona Shinhye sampai di sini.” Semi tersenyum dan membungkuk sopan.

“Wow! Pasti dia menyukainya.” Sahut Yonghwa benar-benar berusaha keras menyembunyikan kekesalannya. Sepertinya, semua orang di kantor ini sudah siap untuk menyambut kedatangan Shinhye. Dan mungkin, Yoona melihat tidak ada apa-apa di ruangannya untuk penyambutan. Jadi, Yoona membelikan ini untuknya, dan berharap ia mengakui keranjang buah ini adalah darinya.

Benar! Kenapa tidak menggelar karpet merah saja sekalian?!

Yonghwa menyalakan komputernya. Mengacuhkan Semi yang hendak berkata lagi.

Ia tahu, ini kekanak-kanakan. Tapi, Yonghwa benar-benar tidak tahu, akan menjadi semenjengkelkan seperti yang ia rasakan sekarang.

Sebentar lagi, gadis berbahaya itu akan sampai di sini.

 

 

*****

 

 

Ia berdiri di pinggir trotoar di depan sebuah bangunan yang tinggi menjulang. Bangunan yang dipenuhi kaca empat puluh lima lantai, yang akan menjadi tempat bekerjanya yang baru.

Ia tahu, semua orang sudah menunggunya di dalam sana. Tapi, ada sebagian dari dalam dirinya yang memberontak, menyuruhnya berbalik dan membatalkan kontrak kerja lima tahun, yang ia tanda tangani satu minggu lalu. Ia tidak percaya, pada akhirnya ia akan berada di kota yang sama, dengan pria yang bermarga Jung, yang dulu memiliki hatinya. Bukan hanya itu … di sini, semua orang mengenalnya. Mengetahui nama lengkapnya dengan sangat baik.

Park Shinhye. Pebisnis muda genius, yang kedatangannya akan mendatangkan keuntungan berkali-kali lipat.

Shinhye mendongak sambil memejamkan mata. Membiarkan kepingan salju mendarat di atas pipi, turun dan meleleh di dalam mulutnya.

Dari semua hal yang selalu orang-orang mimpikan. Shinhye hanya selalu memimpikan, kalau ia akan menemukan kebahagiaan di tengah salju. Seorang pangeran salju yang membawa kereta putih dengan kedua tangan merentang, menyambutnya. Kehangatan yang akan pria salju itu berikan ….

Pria itu ….

Shinhye tahu, bukan hanya karena salju yang menyambutnya saat pertama kali menginjakkan kakinya di Seoul. Letupan bunga api di dalam hatinya, juga berasal dari segala macam antisipasi yang sudah ia siapkan untuk bertemu dengan pria itu.

Sudah tiga tahun berlalu sejak Yonghwa memutuskan untuk menyelesaikan hubungan asmara mereka dan pria itu kembali ke tanah kelahirannya. Saat itu, Yonghwa masih berumur 24 tahun, dan ia 23 tahun.

Ia dan Yonghwa berkencan selama lebih dari enam bulan, dengan cara mereka sendiri. Berlindung pada satu atap dan selalu berbagi selimut setiap malam.

“Aahh …” desahnya panjang.

Ia mendongak, melihat dengan mata menyipit ruang yang tertutup gorden di sudut kanan, lantai teratas gedung itu. Ia sudah diberi tahu, kalau di sanalah ia akan bekerja. Yang itu berarti, di sana juga tempat pria itu bekerja.

Shinhye mulai bertanya-tanya, bagaimana pria itu sekarang. Apakah masih sama seperti dulu? Wajah tampan dengan kumis tipis dan bulu-bulu seksi yang tumbuh subur di sepanjang kaki. Dadanya bidang, bahunya tegap. Jari-jarinya panjang, dan genggaman tangannya sangat hangat. Saat berbicara, suaranya sangat merdu. Saat tersenyum, seolah dunia berhenti berputar, dan semua orang terpesona ….

“Apa yang kau tunggu, Shinhye …” gumamnya. Ia datang bukan untuk merenungi masa lalu. Ada pekerjaan yang harus ia lakukan dan selesaikan.

Shinhye memindahkan tas dari tangan satu ke tangan yang lain. Dan berjalan dengan tegap menuju bangunan itu. Ia segera menuju lift ekspres yang akan langsung mengantarkannya ke lantai 45.

 

 

*****

 

 

Shinhye berdiri di depan sebuah ruangan tertutup selama beberapa saat. Ia mencoba menjadi mata-mata dengan kemampuan spesial yang akan mampu menembus pintu baja di depannya hanya menggunakan tatapan.

Lucu.

Pikirnya sambil tertawa dan menggelengkan kepala kecil. Ia merasa gugup, hanya karena akan bertemu dengan seseorang yang dulu pernah menjadi bagian dari hidupnya.

Sebuah suara di belakangnya berbisik, mencemooh. Mengatakan, kalau ia yang bersalah atas kegagalan hubungan itu. Shinhye menggeleng lagi dan tertawa sendiri. Ia baru ingat, kalau setiap sudut yang ada di bangunan ini pasti terpasang CCTV. Ia tidak bisa membayangkan, reaksi apa yang akan Yonghwa tunjukkan, kalau pria itu sampai mengetahui, ia berdiri di depan ruangan sambil berlagak seperti orang bodoh. Sama saja dengan mempermalukan diri sendiri, bukan?

Shinhye mengetuk pintu beberapa kali. Ia mulai mengatur mimik wajah sebaik dan senormal mungkin. Ia tidak tahu, Yonghwa masih sama seperti dulu, atau sudah berubah. Tapi saat pintu besi itu terbuka, Shinhye tahu. Ia terkejut.

Seolah, ia kembali ke masa lalu ….

Rambut Yonghwa masih hitam legam seperti dulu. Dengan potongan sama, sedikit acak-acakan tapi juga rapi dan berkelas. Hidungnya mancung, pipinya tirus dan bibirnya merah. Kemeja biru muda yang melekat pas di badan itu menunjukkan, kalau pinggang Yonghwa ramping, seperti dulu. Terasa nyaman dan menyenangkan saat berpelukan dengan Yonghwa.

Yonghwa … tidak berubah sama sekali.

“Hai, Yonghwa.”

Yonghwa mengangguk. Wajahnya datar, dan tidak ada emosi apa pun yang diperlihatkan sepasang mata tajam itu. “Hai, Shinhye.”

Shinhye. Bukan Shinjie yang biasa pria itu katakan untuk memanggilnya. Tapi, bukankah sudah seharusnya seperti ini?

“Apa aku boleh masuk?”

“Ya. Tentu.” Yonghwa membuka pintu lebih lebar. Membiarkan Shinhye berjalan melewatinya.

“Ini hebat! Ruanganmu sangat indah!” Seru Shinhye senang saat melangkah masuk dan meletakkan tasnya di atas meja. Ia melepas mantel dan menyampirkannya di lengan sofa. Shinhye berjalan ke arah jendela dan membuka gordennya lebar. “Aku benar-benar tidak menyangka, aku akan datang ke Seoul dan bekerja di sini.” Ucapnya sambil mengawasi salju yang turun.

“Aku juga berpikir begitu.”

Shinhye berbalik. Ia melihat Yonghwa sambil menyipitkan mata. Apa yang baru saja ia dengar menunjukkan kalau pria itu tidak suka dengan kehadirannya. Meskipun … ekspresinya yang datar tidak mengatakan apa pun.

“Buah itu untukmu.” Yonghwa mengatupkan giginya rapat-rapat dan menunjuk pada meja kecil dekat sofa. Ia sudah memindahkannya sebelum membuka pintu.

“Terima kasih, Yong.”

“Seharusnya, kau katakan hal itu pada Nona Semi. Dia yang menyiapkan untukmu.” Sahut Yonghwa ketus.

Shinhye memutar bola matanya malas sebelum menjawab, “ya. Tentu aku akan mengatakannya nanti.” Ia duduk tepat di depan Yonghwa dan mengawasi dalam diam. Sebelumnya, ia pernah berada dalam situasi canggung. Tapi, baru kali ini ia merasa tertantang sekaligus takut.

“Jadi, bagaimana kabarmu, Yong?” Ia berdehem kecil.

Yonghwa menautkan jari-jarinya dan meletakkannya di atas meja. Membalas pandangan mata Shinhye, yang hampir saja membuatnya berteriak marah. Orang yang ada di hadapannya sekarang adalah orang yang sama. Dan, sepertinya pun masih dengan kebiasaan yang sama. “Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja.” Ia menjawab setelah beberapa saat. Suaranya dingin. Dan, sepertinya ia sedang melihat semua benda yang ada di sekitarnya. Kecuali Shinhye. “Jadi, apa kesepakatanmu dengan Kim Jongin? Dia menjanjikanmu sesuatu?”

“Sepertinya semua pegawai mendapat perlakuan sama.” Sahut Shinhye masam. Ia merasa kesal dengan kalimat olok-olokan yang baru saja Yonghwa lontarkan.

Yonghwa semakin menekan emosinya jauh ke dalam. Jelas, ia sangat tidak suka dengan jawaban Shinhye. Jawaban lugas yang apa adanya. Dan selalu tepat sasaran. Khas Shinhye.

“Jadi, kau pasti juga sudah dijelaskan, kalau mejamu ada di sebelah sini.” Yonghwa melirik malas pada meja yang tepat berada di samping kanannya. Tidak ada sekat atau pemisah apa pun. Meja di sampingnya masih bersih, yang ia yakin akan berisi banyak sekali barang khas wanita, sebentar lagi. “Hari ini kau datang untuk melihat-lihat kan? Jadi, silahkan memperkenalkan diri dengan yang lainnya. Aku yakin, Nona Yoona akan dengan senang hati mengajakmu berkeliling.”

“Kenapa bukan kau?” Tanya Shinhye sarkastis.

Yonghwa mendengus tanpa sungkan. “Oh, kau pasti belum tahu. Aku sangat sibuk.”

“Yeah … aku bisa lihat kalau dokumenmu sangat banyak.”

“Kenapa kau tidak keluar sekarang juga?” Yonghwa menatap Shinhye tajam.

Shinhye mendesah pelan tanpa menjawab. Ia malah terlalu sibuk dengan pertanyaan-pertanyaan di dalam kepalanya. Apa Yonghwa sudah menemukan cinta yang baru? Siapa istri Yonghwa? Berapa anak-anaknya? Ia ingin bertanya semua hal itu. Tapi, dengan semua yang sudah ia lihat baru saja. Shinhye tidak akan pernah bertanya apa pun tentang kehidupan pribadi pria ini.

“Oke. Sepertinya kau sedang dalam suasana hati yang buruk.” Shinhye beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju sofa. “Aku sudah mengatakan kalau aku akan memperkenalkan diri saat rapat nanti sore. Jadi, biarkan aku tidur di sini sebentar, karena sepertinya jet lag membuatku sedikit tidak fokus.”

 

 

*****

 

 

  
Catatan Admin :

Kembali hadir cerita baru dari Wangbie tapi ini masih preview hehehe, dan belum tahu kapan part 1-nya. Ceritanya menarik tentang mantan kekasih yang kembali bertemu di tempat kerja, tapi jadi ingat That Winter We Fallen In Love karena karakter Yonghwa yang benci salju. Terima kasih Wangbie, ditunggu part selanjutnya ya *wink*

Ada grup WhatsApp khusus pembaca web ini sebagai ajang untuk berbagi dan silaturahim, bila ingin bergabung sila hubungi Lisna di nomor 0821-8593-4742.

 
Selamat membaca dan jangan lupa komentar, saran dan kritiknya. Terima kasih.

Update postingan FF di web bisa dilihat di facebook HS Corner Shop atau di twitter Lovetheangels1

47 thoughts on “[FF Indonesia] You Belong With Me (Preview)

  1. entah mau komentar apa sampek dua kali hapus tulisan aku, tp emang g enak ketemu mantan, apalagi klo masih sayang… eaak…dan harus bertahan kerja bareng selama lima tahu, penyiksaan namanya…

    Like

  2. previewnya aja udah bikin betah baca apalagi part 1nya hehhe

    btw,kak widya maaf nih aku baru sempet baca ff kakak yang makin lama jadi makin banyaaak.. senangnya😊

    Like

  3. Keren:-)
    ayo kak dilanjut, semangat buat melanjutkannya. Banyak teka teki yang belum terpecahkan. Beneran deh penasaran

    Like

  4. ff yang keren ditunggun pake banget part 1 nanti..
    penasaran juga dengan hubungan mereka yang dulu,, apa shin hye berbuat kesalahan besar sampai yong hwa kelihatan marah sekali…

    Like

  5. Wangbie daebaaaaakkk… bisa bikin FF banyak begini. ckckckckck Salut!!! selalu suka sama ff nya

    Like

  6. Huahhh…ff baru lagi, meskipun baru preview tapi sudah terbayang ceritanya.
    Oh, Yonghwa benci salju?? Jadi ingat ff yang satunya.
    Ahhh…penasaran, bagaimana hubungan mereka berdua setelah di pertemukan kembali, di tempat kerja.
    Dan apa yang menjadi penyebab hubungan mereka berakhir.
    Ditunggu chapter 1 nya kak ^^

    Like

  7. annyeong thor aku reader baru,,,
    untuk part review udah bikin penasaran sama hubungan yongshin sebelumnya.
    kaya’nya yong hwa ga suka banget sma hye…😊

    Like

  8. annyeong thor aku reader baru,,,
    untuk part review udah bikin penasaran sama hubungan yongshin sebelumnya.
    kaya’nya yong hwa ga suka banget sma hye

    Like

  9. Dua ff baru buat ganti ff yg on going kali ya? Seneng banget krn aku masih kesel sama ff yg whats up itu….

    Like

  10. wah geregetan bacany, yonghwa dingin banget. ditunggu part 1 nya thor. fighting!! 😁😁

    Like

  11. Seru nie crita ny bkin penasaran, mungkin clbk lgi , hehe..
    Tpi q ngerasa low di sini yoona seperti ny suka ma yonghwa , itu sich menurutku , sperti ny bkal jdi crita yg menarik .
    Smgt thor .. di tunggu part2 slnjut ny

    Like

  12. Wah bakal ada ff baru lagi nih,,,,, kenapa yonghwa seperti itu yah,,,, ditunggu ff nya thor ,

    Like

  13. Kyaknya seru nih,cerita ttg mantan kekasih yg bertemu kmbali,
    Tp pa yg mnyebabkan hbungan yongshin berahir?n pa yg sdah dilakukan shinhye smpe yonghwa jdi benci gtu ma shinhye?n knapa jga yonghwa gk suka ma salju?
    Previewnya bner2 bkin penasaran😀😀

    Like

  14. Previewnya udah keren, pasti crtnya juga kereeen. Ditunggu author, , , bikin penasaran knp yongshin berpisah? Yonghwa knp benci salju? Trus pas shinhye ktmu yong hwa kayanya dia biasa aja, apa mungkin shinhye udah ngk ngerasain lgi cinta buat yong. Ditunggu author, terima kasih. . …

    Like

  15. Wah fanfic baru nih senangnya. Lalalala
    Ceritanya menarik, cerita ttg mantan yg kayaknyanya sih bakal clbk. Hahaha seruuuu bikin penasaran. Next part ne eonni.

    Like

  16. Cie cie baru lagi ne,,, jadi dug dug gan nunggunya… Rasanya gak sabar,,, hihi,,, best lah eonni,,, ditunggu selalu… Fighting ✊✊✊😘😘😘

    Like

  17. hay hay hay ada cerita baru lagi nihh. greget atas reaksi yonghwa, marahny itu mungkin karena masih cinta kali ya. hehe

    Like

  18. menarik pengen tau kenapa dulu mereka sempat putus sampai” yonghwa gk mau lagi ketemu sama shinhye
    keren hwaiting eonni

    Like

  19. Hati” yong kalo benci terus nanti jadi Cinta loh haha,
    Semoga part 1nya cepat dirilis haha😆

    Like

  20. Senengnya ada ff baru lagi… Kira2 kno mereka putus y? Kykny Yonghwa masih cinta sama Shin Hye…

    Like

  21. sngt mnarik..pnsrn sm pnyebab hbungnnya yongshin berakhirr..
    next di tunggu part 1nya..

    Like

  22. Putus tp ketemu lagi,wah ceritanya menarik nie,knp yongie benci salju,apa karna shinjie suka salju,knp jg mereka putus,wah2 makin kepo nie,ditgg next part nya

    Like

  23. Waaaaaaawwww… Sukaaaaaaakk preview nyaaa.. Gmna nnti part 1 nya.. Asliiikk ini keren .. Hahahahaa maap lebay.. Tpi serius kok.. Haha next lah thor.. Mantaapp

    Like

  24. pnsran bget ma ff nya….shinhye mntan yonghwa …kyk ny yonghw sebel bnget ma shinhye…knp yaa….apa pnyebab ny…dtggu part 1 nya….klo bs jgn lm2….fighting thor…

    Like

  25. kayak nya yong hwa benci banget sama shin hye, sampai2 ngomong nya kayak gitu sama shin hye. Mungkin dengan shin hye kerja di tempat yong hwa, yongshin bisa bersatu kembali. Di tunggu part awal nya author

    Like

  26. kok malah gemes sama mereka
    pasangan yang kembali bertemu d tempat kerja
    penasarannya itu soal hubungan mereka yang berakhir
    trus bakal kaya gimana sikap mereka satu sama lain setelah ini ?
    d tunggu thor part 1 nya 😘

    Like

  27. Ahhhh aku penasaran penyebab yongshin mengakhiri hubungannya karena apa???
    Kalau gini ceritanya bisa CLBK mereka wkwkwkk…
    Tpi kayaknya yoona bakalan jdi orang ketiga#soktau😊😊
    Ditunggu part 1nya eon walaupun blm tau kapan 😂😂😂
    Semangat trus eon 💪💪😘😘

    Like

Leave a comment