Posted in fanfiksi indonesia, freelance, sequel, series

[FF Indonesia] That Beautiful Woman Is A Ghost? (Part 1)


That Beautiful Woman Is A Ghost?

Part 1

WhatsApp Image 2017-08-21 at 11.37.00

Author : Lisna YongShin

Cast : Jung Yonghwa, Park Shinhye

Others cast : Lee Jonghyun, Kang Minhyuk, Lee Jungshin

Category : PG 15+, Chapter, Horor, Romance?

Editor : Wangbie & Riefa

 

Disklaimer : Cerita ini hasil imajinasi pengarang. Nama yang dipakai hanya meminjam. Please do not bash, don’t copy paste! Hati-hati typo bertebaran.

________________________________________

 

“Apa kamu yakin ingin berlibur di pulau angker itu, Hyung? Setahuku, pulau itu sangat angker. Apa kamu tidak pernah mendengar kabar dari penduduk di sana, kalau mereka sering sekali melihat penampakan?” Jonghyun berusaha menahan Yonghwa untuk tidak pergi ke pulau angker yang terdapat di Pulau Jeju itu karena Yonghwa terus memaksa mereka untuk ikut berlibur ke pulau angker itu.

“Kamu sangat percaya sekali dengan mereka? Mana ada hantu di sana? Itu hanya omong kosong Jonghyun-ah. Jadi jangan takut dengan hal-hal seperti itu.”

Jonghyun menatap Jungshin dan Minhyuk bergantian, dia berharap mereka tidak akan menyetujui ajakan hyung mereka. “Apa kalian juga akan ikut?”

“Sebenarnya aku tidak ingin ikut. Tapi, mendengar cerita hantu itu membuat aku bersemangat untuk ke sana. Hanya ingin tahu saja apa benar pulau itu angker.” Ucap Jungshin semangat.

Jonghyun membuang napas kesal mendengar ucapan Jungshin. Padahal dia sangat berharap Jungshin menolak untuk pergi ke pulau angker itu.

“Kalau kamu Minhyuk-ah, apa juga akan ikut?”

Minhyuk berpikir sejenak. “Apa benar di pulau itu ada hantunya? Kalau benar aku akan ikut dan akan selfie bersamanya.”

Pukkk

Yya! Kenapa Hyung memukulku!” Minhyuk menggosok kepalanya yang dipukul Jonghyun kuat.

“Kamu itu benar-benar gila! Mana mungkin hantu mau diajak selfie, yang ada kamu yang akan ketakutan nanti.”

“Jadi di sini hanya Jonghyun yang tidak ikut?” Yonghwa menatap ke arah Jonghyun. Dia tidak habis pikir dengan Jonghyun. Hanya karena mendengar rumor tentang hantu membuat nyalinya ciut. Dia sangat berharap Jonghyun juga ikut karena dia sudah lama menginginkan liburan ke pulau angker yang sering diceritakan penduduk di desa yang terdapat di Pulau Jeju itu. Apalagi kalau teman-temannya juga ikut, pasti akan sangat menyenangkan.

Jonghyun kembali membuang napas kesal. Tidak ada cara lain. Ketiga temannya pergi. Jadi mau tidak mau dia juga harus pergi. Padahal dia sangat takut untuk datang ke pulau angker itu. Dia banyak mendapat cerita tentang hantu yang terdapat di pulau itu.

“Baiklah aku akan ikut. Tapi ingat, setelah kita sampai di sana jangan ada yang berpencar, aku tidak mau setelah sampai di sana empat dari kita ada yang hilang.”

Yonghwa merangkul bahu Jonghyun, “Kamu tenang saja, saat di sana kita tidak akan berpencar. Lagi pula kami tahu kalau kamu sangat takut, apalagi dengan hal-hal yang berbau tentang hantu.”

“Ya aku akui, aku memang takut dengan hal seperti itu. Jadi kalian jangan mengejekku.” Jonghyun menatap kesal ketiga temannya. Mereka tertawa karena ketakutan Jonghyun.

 

_____________

 

Yonghwa, Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin segera pergi ke Pulau Jeju. Mereka akan berlibur di pulau  angker yang ada di sana selama satu minggu. Bisa dibilang pulau paling angker menurut masyarakat di sana.

Memakan waktu empat jam untuk sampai di pulau itu. Mereka melewati jalan yang hanya terdapat sedikit rumah penduduk. Karena hanya yang berani saja yang bisa tinggal di dekat pulau angker itu. Dulu, sangat banyak masyarakat yang menetap, tapi hanya karena mereka memercayai adanya hantu di pulau itu, mereka memilih pindah ke kota.

“Kalian lihat, di sini hanya terdapat beberapa rumah saja. Mungkin kalau dihitung, rumah di sini hanya 10 atau 11 rumah.” Ucap Jonghyun menatap rumah-rumah yang mereka lewati dari kaca mobil.

“Astaga! Apa kamu benar-benar setakut itu, Jonghyun-ah?”

Jonghyun mendengus, semua temannya selalu mengatakan dia penakut.

Hyung! Berhenti sebentar. Lebih baik kita sarapan dulu, aku lihat di tepi jalan sana ada yang menjual tteokboki.” Minhyuk menunjuk arah penjual kaki lima yang berada di pinggir jalan tempat yang mereka lewati.

“Baiklah!” Yonghwa langsung menepikan mobilnya. Mereka segera turun dan masuk ke tenda tempat penjual tteokboki itu.

Ajhumma … tolong tteokboki-nya empat porsi.” Ucap Jungshin. Ahjumma penjual tteokboki itu segera menyiapkan pesanan mereka.

Tidak menunggu lama, ahjumma itu membawa makanan mereka.

“Apa kalian pendatang baru di desa ini?” Ahjumma itu meletakan tteokboki di atas meja depan mereka. Dia melihat mereka satu per satu.

Aniyo, kami datang ke sini hanya untuk berlibur ke pulau angker, Ajhumma.

Mwo? Apa kalian benar benar akan liburan ke pulau angker itu?”

Mereka berempat mengangguk.

“Harus kalian tahu, pulau itu sangat menakutkan. Orang di desa ini tidak ada yang berani pergi ke sana. Karena menurut cerita, ada salah satu penduduk di desa ini dulu mendatangi pulau itu. Dia memberi tahu kalau saat dia di pulau angker, dia mendengar seperti ada seseorang yang memanggilnya untuk masuk ke sebuah rumah besar yang ada di pulau itu. Saat dia masuk ke rumah itu, dia melihat sosok seorang hantu yeoja yang mengenakan gaun putih selutut.” Ucap ahjumma itu menjelaskan.

Mereka saling tatap satu sama lain. Jonghyun berusaha menelan ludah saat mendengar cerita panjang ahjumma itu. Belum juga datang ke pulau itu, tapi sudah membuat bulu kuduknya merinding.

Ahjumma, apa yeoja-nya cantik?” Ahjumma itu menatap Minhyuk bingung.

“Maksudku, apa hantu yeoja itu cantik? Kalau cantik aku akan tetap pergi ke pulau itu. Aku ingin melihat seperti apa rupanya.”

Ahjumma itu menggeleng saat mendengar ucapan Minhyuk “Apa kalian benar-benar serius ingin pergi ke sana? Ahjumma harap kalian tidak ke sana, karena mungkin akan terjadi sesuatu yang buruk kalau sampai kalian pergi ke pulau itu.”

“Maaf, Ahjumma! Tapi, kami sudah sangat yakin akan berlibur di pulau itu.” Ucap Yonghwa yakin. Dia tidak akan kembali, dia sangat ingin berlibur ke sana. Entah kenapa dia sangat bersemangat untuk berlibur ke pulau itu. Dia merasakan ada sesuatu yang mendorong dia untuk tetap yakin berlibur ke sana.

“Ya sudah kalau itu keputusan kalian, semoga kalian akan baik-baik saja di sana.” Setelah ahjumma mengucapkan kata-kata itu dia segera pergi ke meninggalkan Yonghwa, Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin.

Mereka kembali makan dalam pemikiran masing-masing

 

__________________

 

Mereka berempat sampai di pulau angker setelah menempuh perjalanan selama empat jam. Yonghwa keluar duluan dari dalam mobil, dia merentangkan tangannya ke atas, meregangkan otot-otongnya yang kaku karena berjam-jam di dalam mobil.

Minhyuk dan Jungshin menyusul keluar dari mobil, mereka berdua menatap sekeliling pulau. Di tepi-tepi pulau banyak ditumbuhi rumput-rumput yang sangat banyak. Di sebelah kiri pulau terdapat sebuah rumah. Rumah dengan dua lantai, rumah itu sepertinya sudah sangat tua.

Hyung! Apa rumah ini yang ahjumma tadi katakan?” Jungshin menunjuk rumah yang terdapat tidak jauh dari hadapan mereka.

“Sepertinya begitu. Ayo kita ke sana, rumah itu sepertinya menjadi tempat penginapan kita.”

“Tapi Jonghyun masih tertidur di dalam mobil. Apa kita perlu membangunkan dia sekarang?”

Tsk, aku yakin dia hanya pura-pura tidur.”

Di dalam mobil Jonghyun berusaha untuk menutup matanya. Dia benar-benar tidak ingin keluar dari mobil, saat di dalam mobil saja dia sudah merasakan aura gelap yang mengerikan.

Yya! Jonghyun. Cepat keluar dari sana, atau kamu akan kami tinggal sendirian di sini.”

Jonghyun mendengus di dalam mobil. Dengan terpaksa dia keluar dari sana.

“Kenapa denganmu eo? Apa kamu masih takut?”

Jonghyun mengangkat bahu acuh, dia tidak ingin teman-temannya tahu kalau dia sangat takut. Dia benar-benar mengakui kali ini, kalau dia merasakan aura yang seram di sini.

“Ya sudah, sebentar lagi hari akan malam, jadi kita harus cepat masuk ke penginapan.”

Mereka berjalan menuju rumah usang itu. Rumah itu sangat unik. Terdapat patung naga di samping kiri dan kanan dekat pintu masuk. Dan juga walaupun rumah itu sudah di tinggal lama, tapi ada sebuah taman bunga yang subur di samping rumah. Seperti ada seseorang yang sudah merawatnya.

Mereka berhenti di depan pintu masuk rumah, Yonghwa mendorong pelan pintu itu dan dengan mudah pintu itu terbuka. Mereka masuk ke dalam dan menatap sekeliling rumah.

“Waa … rumah ini sangat bagus, kenapa bisa rumah sebagus ini tidak dihuni?” Minhyuk menatap kagum rumah kosong itu. Di sana terdapat sofa yang ditutupi dengan kain berwarna putih. Rumah ini benar-benar seperti rumah yang hanya ditinggal sebentar oleh penghuninya. Padahal rumah ini sudah hampir belasan tahun tidak dihuni.

‘Blusssh’

Angin bertiup ke arah Jonghyun. “Yya.” Jonghyun langsung melompat ke arah Yonghwa. Badannya meremang saat angin berembus ke arahnya.

“Ada apa?” Yonghwa mengalihkan tatapannya ke arah Jonghyun.

“Apa Hyung tidak merasakannya? Tadi ada angin yang lewat di sampingku, angin itu sangat aneh. Aku merasakan angin itu seperti mencolek tubuhku.”

Yonghwa, Jungshin dan Minhyuk saling tatap satu sama lain.

“Buahahahaha … apa yang baru saja kamu katakan, Jonghyun-ah? Angin yang mencolek tubuhmu? Mana ada angin seperti itu. Hahahaha ….” Yonghwa memegang perutnya, dia tidak bisa menahan tawa. Dia tahu Jonghyun sangat takut dengan hal-hal yang berbau hantu, tapi dia tidak habis pikir Jonghyun sampai mengarang cerita seperti itu.

“Apa kamu pikir hantu  itu akan berbuat mesum padamu? Puahahaha ….” Jungshin berusaha menghentikan tawanya, dalam tawanya dia melihat wajah Jonghyun yang cemberut membuat tawanya bertambah keras.

“Ayolah Jonghyun-ah. Berhenti berpikiran seperti itu. Kami dari tadi tidak merasakan apa-apa.” Yonghwa langsung mengelilingi rumah itu. Dia menaiki tangga untuk menuju lantai dua. Mungkin saja dia menemukan tempat yang bagus untuk mereka tidur nantinya.

Hyung! Kamu mau ke mana?”

“Tunggu sebentar, aku hanya ingin naik ke atas, mungkin ada kamar yang bagus untuk kita tempati.” Yonghwa kembali naik ke atas. Dia melihat ada sebuah kamar di samping sebelah kiri. Dengan santai Yonghwa berjalan ke kamar itu. Dia membuka pintu kamar itu perlahan. Yonghwa mengintip ruangan kamar itu.

“Ya Tuhan … apa rumah ini sungguh tidak ada pemiliknya? Ini benar-benar aneh, kenapa bisa rumah yang sudah ditinggal lama tapi kamarnya bisa tetap bersih seperti ini?” Yonghwa menatap takjub kamar yang dia masuki. Dia tidak bisa berhenti menatap interior kamar itu. Tempat tidurnya saja sangat rapi. Seperti ada seseorang yang sudah merapikan tempat ini.

‘Blussshh’

“Oppa.”

Yonghwa memegang tengkuknya lama saat merasakan angin mengenai bagian lehernya. Dia terdiam sesaat.

“Sepertinya aku mendengar ada yang memanggil oppa? Ah sepertinya hanya perasaanku saja.” Ucap Yonghwa. Dia segera berjalan ke arah balkon kamar itu. Lagi, dia dibuat takjub dengan pemandangan yang ada di belakang rumah itu. Di sana ada sebuah danau luas membentang. Yonghwa juga dapat melihat ada sebuah ayunan di sebuah pohon yang terletak tidak jauh dari danau.

‘Blusssh’

Oppa! Apa kamu bisa mendengarku?”

Yonghwa kembali mendengar suara, dia membalikan badannya, menatap kamar itu kembali.

“Apa ada orang di sini? Kalau ada tolong keluarlah.”

Hening. Tidak ada suara yang menyahut ucapan Yonghwa.

Yonghwa mengangkat bahunya acuh. Dia kembali menatap kagum danau yang ada di depannya. Matanya menatap ke arah ayunan itu, dan Yonghwa membulatkan mata saat melihat ada yang duduk di atas ayunan itu. Dia mencoba memejamkan matanya, mungkin itu hanya ilusinya saja. Yonghwa kembali membuka mata, dia kembali menatap ke ayunan. Di sana masih tetap ada seorang yeoja yang memunggunginya.

“Apa dia juga seorang yang berlibur di sini?” Yonghwa menaikkan alisnya bingung. Dia yakin itu seorang yeoja dengan mengenakan gaun putih.

“He—-”

Hyung! Apa yang kamu lakukan di sini? Kami pikir tadi kamu menghilang.” Minhyuk masuk ke dalam kamar, dia berjalan ke arah Yonghwa.

Yonghwa menatap ke arah Minhyuk. “Maaf, oh ya tadi aku melihat seorang yeoja di sana.” Yonghwa menunjuk ke ayunan di bawah pohon itu. Tapi, dia tidak lagi menemukan sosok orang di sana.

“Mana Hyung?” Minhyuk juga ikut menatap ke arah ayunan yang ditunjuk Yonghwa. Tapi, dia tidak melihat apa-apa.

Yonghwa menaikan alisnya bingung, padahal jelas-jelas tadi dia melihat seorang yeoja duduk di sana.

Hyung! Mana yeoja-nya?”

“Sepertinya hanya perasaanku saja Minhyuk-ah. Ayo kita kembali ke bawah.” Yonghwa segera berjalan keluar meninggalkan Minhyuk sendirian.

“Yya! Hyung. Tunggu aku.” Minhyuk berlari mengejar Yonghwa. Tapi, dia berhenti sesaat. Dia menatap tempat tidur itu dengan bingung. “Apa ini Yonghwa Hyung yang merapikannya?” Ucap Minhyuk kembali mengejar Yonghwa.

 

__________

 

Mereka berempat sedang membersihkan kamar yang ada di lantai bawah. Yonghwa sibuk menyusun makanan mereka di atas meja.

‘Blussshhh’

Oppa, tolong bantu aku.”

Kembali suara itu terdengar di telinga Yonghwa.

Yonghwa menatap ke arah teman-temannya. “Apa kalian mendengar suara?”

“Dari tadi aku tidak mendengar suara apa-apa, Hyung. Hanya suara napas Minhyuk yang terdengar di telingaku.” Ucap Jungshin kesal. Karena semenjak tadi Minhyuk terus menempel di sampingnya.

“Aneh, padahal aku yakin tadi mendengar suara ‘Oppa, tolong bantu aku'” Yonghwa kembali mengulang suara yang memanggilnya.

“Hyung! Jangan mengatakan kalau kamu ingin menakut-nakutiku.” Dengus Jonghyun, dia tahu dia penakut. Tapi, dia paling tidak suka kalau ada orang yang mencoba menakut-nakutinya.

“Aku tidak menakuti siapa pun. Aku serius, tadi mendengar suara seseorang yang meminta tolong.”

“Sudahlah Hyung. Mungkin itu hanya suara angin.”

 

Malam

 

Malam ini Yonghwa ditugaskan untuk berjaga. Dia duduk di sofa yang terdapat di ruang tamu rumah itu. Dia memainkan ponsel miliknya. Dia sedang bermain game di ponsel itu.

Oppa! Aku mohon bantu aku.”  

Kembali Yonghwa mendengar suara itu.

“Siapa itu?” Ucap Yonghwa, dia menatap keliling ruang tamu. Tapi tetap saja kosong. Yonghwa sangat yakin dia mendengar suara yeoja yang meminta tolong.

“Oppa, tolong datanglah ke kamar yang tadi siang Oppa masuki, aku akan menunggu di sana.” Tanpa sadar Yonghwa menaiki tangga ke lantai atas. Dia terus berjalan dan berhenti di sebuah kamar yang dimasukinya tadi siang. Yonghwa kembali mendorong pintu itu pelan.

Dia menatap keliling kamar, matanya menatap seorang gadis yang berdiri di balkon kamar itu.

 

Yonghwa Pov

 

Tanpa perintah, kembali kakiku berjalan ke balkon. Aku semakin jelas melihat punggung wanita itu. Dilihat dari belakang tubuhnya sangat bagus. Dia sangat seksi. Rambutnya cukup panjang dan bagian ujung rambutnya sedikit bergelombang.

Aku memberanikan diri untuk ke sana. Aku berhenti tepat di samping yeoja itu.

“Siapa kamu sebenarnya?” Aku menatap ke arahnya. Aku melihat dia tersenyum kecil menatap danau di hadapan kami. Walaupun sudah malam tapi danau itu masih terlihat jelas karena disinari oleh bulan.

“Aku? Aku orang yang menunggu rumah ini.”

Apa dia bilang menunggu? Jelas, rumah ini dari luar tampak tidak terawat, hanya bagian kamar ini saja yang terawat. Apa jangan-jangan kamar ini dia yang merapikannya? Tapi itu tidak mungkin karena rumah ini tidak berpenghuni.

Dia membalikan tubuhnya ke arahku. Untuk sesaat aku terdiam menatap wajahnya. Astaga, apa dia seorang malaikat? Wajahnya sangat cantik. Tanpa sadar tanganku menyentuh wajah bulat itu. Wajahnya benar-benar sangat lembut. Dia terus tersenyum menatapku. Apa dia senang, aku menyentuh wajahnya? Karena sekarang dia juga menggenggam tanganku yang ada di wajahnya. Tiba-tiba saja aku merasakan seperti ada aliran listrik yang menyengat saat tangannya menyentuh tanganku.

Tuhan! Mengapa aku jadi  gugup seperti ini?

Sedari tadi matanya tidak pernah berpaling dari wajahku. Dia ingin mengatakan padaku sesuatu melalui mata itu. Ada apa dengan yeoja ini? Kenapa dia bisa ada di sini? Semua pertanyaan terus berputar di kepalaku. Dan jujur, aku seperti terhipnotis dengan tatapannya itu.

Oppa! Siapa namamu?” Aku mengerjap beberapa kali saat dia menanyakan namaku.

“Namaku?” Aku kembali mengulang ucapannya.

Ne, namamu siapa, Oppa?” Dia kembali tersenyum ke arahku. Tuhan … senyumnya sangat manis. Membuat kerja jantungku meningkat dua kali lipat.

Aku menggaruk tengkukku. “Namaku Yonghwa. Jung Yonghwa.”

Dia menganggukkan kepala mengerti. Apa sebaiknya aku juga menanyakan namanya? Karena aku juga ingin tahu siapa dia.

“Kamu, siapa namamu?”

“Aku?” Dia menunjuk dirinya sendiri. Astaga … dia sangat lucu. Aku menggangguk.

“Namaku Park Shin Hye.”

Bukan hanya orangnya saja yang cantik, tapi namanya juga sangat cantik.

Yeppo!”

Saat aku mengatakan itu, ada semburat merah di wajahnya. Apa dia malu saat aku mengatakan dia cantik? Dia benar-benar menggemaskan. Ingin sekali mencubit pipi chuby-nya itu.

Aku ingin tahu di mana rumahnya. Tidak mungkin ‘kan, dia benar-benar tinggal di sini, sendirian? Karena setahuku rumah ini sudah tidak berpenghuni sangat lama.

“Shinhye-ssi ….”

Dia mengalihkan wajahnya ke arahku. “Hmmm ….”

“Apa benar kamu tinggal disini?”

Dia kembali menggangguk.

“Bukankah rumah ini sudah tidak berpenghuni selama belasan tahun? Jadi, kenapa bisa kamu tinggal di sini? Sendirian?”

Dia menundukan kepala. Apa yang terjadi? Kenapa dia terlihat sangat sedih.

Dia kembali mengangkat wajahnya, sakarang wajah itu berubah tersenyum ke arahku. Aneh, tadi aku sangat yakin dia sedih. Tapi lihatlah, sekarang dia kembali menunjukkan senyum manisnya padaku.

“Aku ditinggal sendirian di sini.”

Mwo?

Aku menganga mendengar ucapannya. Apa dia mengatakan dia ditinggal sendirian? Mana mungkin ada hal seperti itu.

“Apa kamu yakin? Apa orang tuamu yang meninggalkan kamu di sini?”

Dia hanya diam. Apa mungkin benar, orang tuanya yang meninggalkannya sendirian di sini? Itu sangat mustahil, mana ada orang tua yang meninggalkan anaknya sendirian di tempat seperti ini.

“Sudah berapa lama kamu tinggal di sini?” Aku kembali menanyakan hal yang sedari tadi ingin sekali aku ketahui.

“Sangat lama.”

Aku dapat melihat pancaran kesedihan di dalam mata itu.

Bararti selama ini dia hanya sendirian di sini? Tanpa ada yang menemaninya? Ini benar-benar sesuatu yang mustahil. Seorang gadis cantik tinggal sendirian di pulau angker ini.

“Apa ini rumahmu?”

Dia menggeleng. Astaga … ini membuatku menjadi semakin bingung. Kalau ini bukan rumahnya, kenapa dia bisa ada di sini.

“Apa kamu masih ingat rumahmu di mana?”

Dia kembali menggelengkan kepalanya.

Sial! Apa yang terjadi pada wanita ini? Kenapa dia tidak mengetahui apa pun. Apa dia mengalami hilang ingatan? Dan tersesat di pulau angker ini. Kalau benar seperti itu, dia benar-benar gadis yang malang.

“Jadi, selama ini kamu sendiri yang mengurus rumah ini?”

“Ya.” Ucapnya singkat.

Ah … percuma berbicara padanya kalau hanya ucapan-ucapan singkat yang keluar dari bibirnya itu.

Tunggu, dia mengatakan ‘ya’, kalau dia yang mengurus rumah ini. Itu artinya semua isi dalam rumah ini dia yang juga mengurusnya, kan? Tapi, kenapa saat aku dan yang lain memasuki rumah ini, keadaannya sangat berantakan? Aku mengerutkan dahi bingung. Ini sangat aneh, di sini hanya bagian kamarnya saja yang rapi, tidak bagian lainnya. Kepalaku seperti akan pecah kalau memikirkan hal-hal seperti ini.

Dari pada memikirkan hal yang membuatku pusing, lebih baik aku membawa dia ke bawah untuk mengenalkannya pada yang lain. Aku tidak akan lagi memikirkan mengapa dia di sini dan di mana semua keluarganya.

“Apa kamu mau mengikutiku turun ke bawah? Untuk bertemu dengan teman-temanku?”

Dia menggangguk, kemudian menarik tanganku untuk keluar dari kamar ini. Aku membulatkan mataku melihat tanganku digenggam olehnya. Sial! Dia kembali membuat kerja jatungku meningkat lebih cepat.

 

__________

 

Aku dan Shinhye turun ke lantai bawah untuk menemui teman-temanku. Aku yakin mereka akan kaget saat melihat Shinhye.

“Kamu tunggu di sini, aku akan membangunkan mereka dulu.”

Dia hanya diam, berdiri seperti patung di sampingku.

Aku tersenyum melihat tingkah anehnya ini. Aku berjalan masuk ke kamar di mana teman-temanku tidur.

“Hai! Kalian bangunlah.”

Aku mengoyangkan tubuh Jonghyun, Jungshin dan Minhyuk bergantian. Tapi, dari tadi mereka tidak ada yang bergerak. Sial! Mereka tertidur seperti mayat hidup saja.

Yya! Cepat bangun.” Dengan kuat aku menarik telinga mereka satu per satu, aku dapat melihat mereka meringis kesakitan dalam tidurnya. Yang pertama membuka mata adalah Minhyuk, dia menggosok telinganya dengan cepat.

Dia menatap kesal padaku. “Hyung! Apa kamu yang menarik telingaku? Ini sangat menyakitkan.”

“Kamu sendiri yang salah. Aku sudah berusaha membangunkan kalian tapi tidak ada satu pun dari kalian yang membuka mata.” Aku mendengus ke arah Minhyuk.

“Memang kenapa Hyung membangunkan kami? Bukankah malam ini Hyung yang berjaga?”

“Ada sesuatu yang ingin aku tunjukan pada kalian. Aku harap kalian tidak akan kaget saat aku menceritakannya.”

“Memangnya apa, Hyung?” Minhyuk merubah posisinya menjadi duduk. Dia jadi penasaran mendengar ceritaku.

“Tadi, saat aku naik ke kamar atas, tempat tadi siang kamu menemukanku di balkon kamar itu. Aku melihat ada seorang yeoja di kamar itu.”

Mwo? Yeoja?” Minhyuk memekik kuat di depanku, ingin sekali aku memukul kepalanya itu.

Jonghyun yang awalnya tidur, sekarang membuka matanya dengan susah payah. Yang jelas dia bangun karena pekikan Minhyuk tadi.

‘Bukkk’

“Kenapa Hyung memukul kepalaku?” Minhyuk menatap Jonghyun kesal.

“Itu karena suaramu yang berisik, membuatku jadi terbangun pabo, apa yang kamu lakukan sampai memekik seperti itu.”

“Salahkan saja Yonghwa Hyung. Dia yang membuat aku memekik seperti itu.”

Dia malah menyalahkanku.

Jonghyun memutar badannya ke arahku. “Hyung! Apa yang kamu lakukan padanya, sampai dia seperti itu?”

“Dia hanya kaget.” Ucapku cuek.

Dia menaikan alisnya bingung. “Maksud, Hyung?

“Ya, dia kaget saat tadi aku mengatakan padanya kalau aku menemukan yeoja di kamar atas.”

Mwoooo……”

Haaaaa … sekarang giliran dia yang memekik di depanku. Dengan kuat aku memukul kepalanya. Dia meringis merasakan pukulan di kepalanya itu.

Hyung, apa kamu serius menemukan seorang yeoja? Jangan bilang kalau yeoja itu hantu.” Sekali lagi aku memukul kepalanya. Seenaknya saja dia mengatakan kalau Shinhye itu hantu.

Hyung, kamu selalu memukulku.”

“Itu salahmu sendiri.”

Dia mengerucutkan bibirnya kesal.

“Cepat bangunkan Jungshin, kalian harus bertemu dengannya.”

 

_____________

 

Sudah sedari tadi aku mengumpat kesal melihat mereka bertiga yang berada di depanku ini. Bayangkan saja setelah keluar dari kamar dan bertemu dengan Shinhye. Mereka terus berdekatan dan terus berbicara dengan Shinhye dan melupakanku di sini, sendirian.

Noona! Kamu benar-benar sangat cantik. Apa Noona mau menjadi yeojachingu-ku.” Minhyuk menggenggam tangan Shinhye dan mengangkat tangan Shinhye di depan wajahnya. Dia menggenggam tangan itu dengan sayang.

Melihat adengan itu membuat darahku mendidih. Entah kenapa aku tidak menyukai saat Minhyuk menggenggam tangan Shinhye seperti itu.

Noona, lebih baik kamu bersamaku saja. Aku jauh lebih tampan dari bocah ini.” Jungshin menunjuk ke arah Minhyuk. “Aku juga memiliki tubuh tinggi ideal, semua wanita yang ada di Korea tergila-gila padaku.”

Tsk, ingin muntah rasanya mendengar dia merayu Shinhye seperti itu.

“Shinhye-ssi. Lebih baik kamu bersamaku saja, kamu tenang saja saat kita nanti pacaran. Aku akan dengan senang hati mengajakmu jalan-jalan ke danau untuk memancing ikan.”

Aku tertawa mendengar ucapan Jonghyun. Yang benar saja, apa dia ingin memamerkan pada Shinhye kalau dia sangat pintar memancing. Dasar Jonghyun pabo.

Mendengar rayuan mereka membuatku kesal, aku berjalan ke arah mereka dan menarik tangan Shinhye. Aku akan membawa Shinhye kembali ke kamarnya. Aku tidak ingin dia terus didekati oleh para dongsaeng kurang ajar itu.

Mereka bertiga hanya menatap bingung padaku. Saat aku menarik tangan Shinhye. Biarkan saja.

Oppa! Kenapa membawaku ke atas?” Shinhye mencoba menarik tangannya dariku. Tapi, aku tidak ingin melepaskan tangannya.

“Kamu harus tidur Shinhye-ah. Ini sudah larut malam.”

“Tapi Oppa, aku masih ingin berbicara dengan mereka.”

Aku membuang napas kesal. Dia sepertinya sangat senang saat berbicara dengan dongsaeng-ku itu.

“Masih banyak waktu untuk berbicara dengan mereka Shinhye-ah. Jadi malam ini kamu tidur dulu. Bukankah besok kamu bisa kembali berbicara dengan mereka.”

“Hmm, baiklah Oppa.”

Aku senang dia mau menuruti ucapanku.

Setelah sampai di dalam kamar, Shinhye langsung membaringkan tubuh di ranjang miliknya. Aku terus memperhatikan dia saat berusaha memejamkan matanya.

Tapi, dia kembali membuka mata dan menatap ke arahku. “Lebih baik Oppa segera ke bawah dan tidur.”

“Hmm … nanti saja, kamu harus tidur terlebih dahulu, setelah kamu tidur aku akan ke bawah.”

Dia hanya mengangguk patuh padaku

Aku berjalan ke sisi ranjangnya. Mencoba mengelus kepalanya. Mungkin dengan cara itu dia bisa langsung tertidur. Entah kenapa setiap melihat wajahnya membuatku nyaman dan selalu ingin tetap berada di sampingnya.

Tidak berapa lama dia benar-benar tertidur, aku tersenyum melihat wajah damainya saat tertidur. Aku akui Shinhye benar-benar sangat cantik. Aku ingin mengenalnya lebih dekat dan mencoba membuat dia ingat di mana orang tuanya? Mungkin.

“Akhhhh … appo!” Shinhye memegang kepalanya kuat, membuat aku tersadar dari lamunan panjangku.

“Shinhye-ya! Kamu kenapa eo?” Aku berusaha membangunkannya. Dia memekik dengan mata yang terpejam. Apa dia hanya bermimpi?

Tidak berapa lama dia terbangun masih dengan memegang kepalanya, dan lihatlah dia menangis sekarang.

“Hikks … hiks appo!”

Aku tidak tega melihatnya kesakitan seperti ini.

Aku berusaha membantunya dengan memijat kepalanya “Apa di bagian ini yang sakit?”

Dia hanya mengganggukan kepalanya.

“Apa sekarang masih sakit?”

“Hmmm ….”

Ada apa dengannya, kenapa secara mendadak dia menjadi sakit seperti ini. Apa yang terjadi padamu Shinhye-ya?

 

Yonghwa pov end

 

 

 

 

 

                                 “TBC”

 

Annyeong 🙋 . Saya kembali dengan ff baru 😄😄 .. kali ini nyoba bkin ff dengan genre horor 😂😂😂😂 ….

Semoga reader suka ma ffnya. Klau gk suka jg gk pa-pa 😂😂 .. harap tinggalkan komentar, kritik dan sarannya ya setelah membaca 😄 …

Makasih untuk eon Rieffa dan Wangbie 😘😘😘😘

 

 

Catatan Admin :

FF baru dari Lisna Yongshin yang berjudul “That Beautiful Woman Is A Ghost?” ini bergenre misteri horor, dan sepertinya menjadi FF pertama dengan genre tersebut di web ini. Semoga bisa memberi warna baru dan bisa diterima dengan baik oleh teman-teman pembaca. Untuk Lisna tetap semangat dan terus berkreasi serta terus belajar agak lebih baik ya 🙂

 

Kami mempunyai grup WhatsApp khusus pembaca web ini sebagai tempat untuk silaturahim, bila ingin bergabung sila hubungi Lisna di nomor 0821-8593-4742.

Selamat membaca dan jangan lupa berikan komentar baik mengenai isi cerita, hasil terjemahan, kritik, saran, dll. Terima kasih 🙏🙏🙏

PS. Update postingan FF di web bisa dilihat di facebook HS Corner Shop atau di twitter Lovetheangels1

25 thoughts on “[FF Indonesia] That Beautiful Woman Is A Ghost? (Part 1)

  1. pnsaran shinye mnjadi hantu gara2 apa? aplgi cntik n sexy n bs dsentuh…yg ada ga pd tkut..ha ha ha…ada lucu ny n bkin merinding baca ny brti feelny dpt…bgus thor…dtggu next part ny

    Like

  2. klo hantunya secantik shinhye mah cowok sepenakut jonghyun juga g bakalan nyesel liburan di pulau itu…ahaha
    penasaran banget nih siapa sebenarnya shinhye?

    Like

  3. Belum ap2 dh tkut aq eon, brarti feelna dpet bgt mpe aq ngbyangin klo shinhye hantu…

    Like

  4. psti seru nih..klu shinhye bnran jd hntu psti ke 4 nmja tmpan it tdk akn tkut ..hehe. krna shin cntikk..saranghaee.

    Like

  5. Hantu? Ah jangan…mendingan jiwa yg getayangan krn raganya sdh koma di suatu tempat dan bisa sadar dgn kehadiran Yong. Bisa kan sprt itu? Hehehe….

    Like

  6. sungguh mati aq jadi penasaraan
    ceritanya agak horor heeeee

    siapa kah sebenarnya shihye

    Like

  7. Shinhye tu bneran hantu gak sih? Kok dy kesakitan gtu, tp klo da hantu spt shinhye kayaknya gk bkalan da yg takut deh😁😁
    Tp sbenarnya shinhye tu spa sih, npa dy bisa berada dirumah tu, sendirian pula?

    Penasaran dg klanjutannya, so ditunggu y nextnya…..

    Like

  8. Aigooo… Dug dug gan….
    Lucu lucu sedap thor… Hihi next part ditunggu ya thor… Fighting 😘😘😘

    Like

  9. kayak nya shin hye tu arwah deh, dia aja merasakan sakit. tapi gak au ah. ditunggu aja next nya

    Like

  10. Shin hye jadi hantu…cantik dong…… jadi gak takut.
    Shin hye nya benaran hantu apa gak sih…..
    Next part thor…

    Like

  11. Tuch kan hantu aja jdi rebutan 😀😀😀…
    Kayaknya shin itu arwah yg ga bisa balik ke raganya dech…
    Semoga yong bisa membantu shinhye 🙏🙏
    Next part thor 💪💪😘😘😘

    Like

  12. Klo hantunya cantik kayak shinhye wah ga ada yg takut tuh😂😂,,,ommo klo hantu koq bs merasakan sakit ya??apa dia bnr hantu?wah yongie lngsung tersengat listrik lht uri shinhye,,ditgg next partnya

    Like

  13. Pnsran shinhye itu hantu ap mnusia atau jgan2 arwah?? Hmmm next partnya eonn fighting
    Cie yh oppa kyaknya jth cnta ni ye….

    Like

  14. waaaaahh.. shinhye emng malaikat kok, aqu juga tau hahaha..
    astagaaaaa itu anak 3 pada mnta shinhye jdi yoejachingu nya, lah ntar hyungny dapet apa ? haha..
    apa shinhye koma ? soalny dy tiba* ngrasain sakit gitu. mngkin raga nya dy lgi ngrasain sakit. ah cukup sok tau nya.
    ditunggu next part nya thor.. 😘😘

    Like

  15. Penasaran thor. Shinhye itu bnr” hantu apa bukan sih? Seneng kalau yongshin bisa deket gitu. Shin bakalan dibawa atau gak ya ke seoul.
    Next part ditunggu thor. Penasaran 😀😀
    Keep fighting 😊

    Like

  16. hantu cantiknya shinhye? atau hantunya merasuki badan shinhye? ah penasaran sama yg selanjutnya. suka liat chemistry antar tokohnya.

    Like

Leave a comment